Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Membuat Konten Baik Bisa Membentuk Opini Masyarakat

AT/N-1
26/8/2022 14:39
Membuat Konten Baik Bisa Membentuk Opini Masyarakat
Ilustrasi(Dok. MI)

TEKNOLOGI informasi belakangan ini berkembang sangat pesat. Setiap orang kini bisa menjadi pembuat konten dengan ponsel pintar yang dimiliki dan bisa memengaruhi banyak orang lewat media sosial.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, Dwiyanto Cahyo Sumirat, pun mengatakan kemampuan membuat konten sangat penting untuk dimiliki pegawai Bank Indonesia.

"Kita punya fungsi untuk mengomunikasikan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia," kata Dwiyanto dalam sambutannya saat membuka pelatihan Create Creative Content with Smartphone bagi pegawai Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Rabu (24/8).

Pembuatan konten pun tidak boleh asal-asalan, tetapi perlu dikemas dengan menarik dan informasi yang disampaikan juga harus bisa dipertanggungjawabkan. Konten tersebut kemudian ditampilkan di media sosial agar bisa dilihat masyarakat secara luas.

"Ketika kita bisa mengemas konten yang baik dan menarik bagi masyarakat, kita bisa membentuk opini masyarakat," kata dia.

Dengan demikian, ekspektasi masyarakat terhadap yang disampaikan pun diharapkan bisa lebih baik. Ia pun berharap, para peserta pelatihan bisa menyerap yang disampaikan dan langsung dipraktikkan saat kegiatan lapangan di Yogyakarta kemarin.

Materi pelatihan malam itu disampaikan Arvi Ristiani Pratami selaku Creative Content Media Group Network dan Natalia Surya selaku Video Digital Creator Media Group Network.

Arvi mengatakan, dengan kecanggihan smartphone, semua orang bisa menjadi content creator. "Dengan telepon genggam seharga sejutaan pun bisa membuat konten video," kata dia.

Natalia juga menyampaikan, saat ini, banyak aplikasi untuk membuat konten yang tersedia di ponsel. Namun, banyak pula orang memiliki informasi tidak mengolahnya untuk dibuat dalam bentuk konten video karena beberapa hal, dari tidak tahu yang hendak dibuat hingga kekurangmampuan menguasai teknologi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya