Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PEMERINTAH Provinsi Papua mendorong Pemerintah Pusat segera
mengeluarkan surat protes terkait penembakan kapal ikan asal Merauke oleh tentara Papua Nugini yang menyebabkan satu orang tewas, Senin (22/08) lalu di perairan Pulau Turi, Papua Nugini.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN)
Provinsi Papua, Suzanna Wanggai kepada wartawan di Merauke, Rabu (24/08) menyatakan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dan kejelasan dari pemerintah Papua Nugini terkait peristiwa ini.
"Memang kalau kita lihat, nelayan kita salah karena menangkap ikan sudah masuk di wilayah perairan Papua Nugini. Namun kita juga harus melihat kejadian penembakan ini tidak manusiawi. Mereka (tentara PNG) mendatangi kapal dan langsung memberondong dengan tembakan," kata Susi, seusai mendampingi Sekda dalam rapat bersama Forkopimda Merauke dan pemangku kepentingan perbatasan RI-PNG di kantor Bupati Merauke.
"Tentu kita, pemerintah daerah akan mendorong bagaimana pemerintah pusat bisa membuat surat protes keras terhadap pemerintah Papua Nugini," tegasnya.
Ia pun mengakui bahwa sejauh ini fungsi pengawasan di wilayah perbatasan belum maksimal. "Dengan peristiwa ini akan menjadi evaluasi bagi kami semua, juga untuk para nelayan. Sebab ini bukan kali pertama terjadi. Di mana ada tempat yang bagus untuk mencari ikan, maka mereka pasti datang ke sana, tanpa memikirkan nyawa. Tentunya ini jadi pelajaran berharga bagi nelayan kita," ujar Susi.
Ia menambahkan, meski terjadi peristiwa ini namun hubungan baik antara
kedua negara Indonesia dan PNG harus tetap terjaga. "Ke depan kita akan komunikasikan lagi dengan baik. Nanti ada forum-forum diskusi. Kita akan duduk bicara bersama terkait dengan bagaimana dan kenapa sampai seperti ini. Tentu kita akan bersama membahasnya dengan
Kementerian Luar Negeri," paparnya.
Di kesempatan itu, Susi juga menjelaskan terkait dua kapal ikan asal
Merauke yang dinyatakan hilang saat peristiwa penembakan terjadi.
"Dua kapal sampai saat ini kita belum tahu keberadaan dan kita serahkan
sepenuhnya kepada perwakilan pemerintah kita di Papua Nugini dalam hal ini kedutaan besar RI di Port Moresby dan konsultan RI konsulat RI di Vanimo untuk terus berkomunikasi Intens dengan otoritas terkait di Papua Nugini," katanya.
Sementara itu, dalam kunjungan kerjanya ke Merauke, Sekda Papua Ridwan
Rumasukun selain menghadiri rapat, juga menyerahkan bantuan mewakili
pemerintah Provinsi kepada keluarga korban dan 8 ABK yang selamat.
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal ikan KM Calvin 02 yang dinakhodai oleh Sugeng bersama 8 ABK sedang melakukan aktivitas
penangkapan ikan di perairan pulau Turi PNG. Mereka ditembaki oleh
kapal Patroli PNG dengan No. Lambung 401.
Akibat peristiwa itu, Sugeng tewas dengan luka tembak di bagian kepala. Sementara 8 ABK berhasil selamat, setelah menunjukkan jasad korban tewas kepada petugas patroli tentara PNG. (N-2)
Santoso, seorang nelayanJembrana, Bali, yang sedang melaut sekitar dua kilometer dari pantai mendengar suara minta tolong korban selamat kapal KMP Tunu Pratama Jaya
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved