Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBUAH kapal pencari ikan asal Batang, Jawa Tengah KM Prima United dengan 14 anak buah kapal (ABK) tenggelam di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Lima ABK tewas, satu hilang, dan sisanya berhasil diselamatkan kapal nelayan lain.
Peristiwa tenggelam KM Prima United terjadi Senin (22/8). KM Prima United tenggelam di perairan dekat Pulang Parang.
Satu korban hilang saat ini masih dalam pencarian. Sedangkan korban selamat dan meninggal dunia telah evakuasi ke Pelabuhan Perikanan Klidang Lor, Kabupaten Batang.
Puluhan nelayan tidak mampu membendung kesedihan berjajar di pinggir dermaga ketika satu per satu jenazah diturunkan dari kapan nelayan yang bersandar. Sedangkan beberapa rekan nelayan lain tak dapat menahan air mata turun mengiringi jenazah rekannya.
"Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap satu nelayan yang hilang, sedangkan lima orang nelayan yang meninggal dan delapan selamat dibawa ke Batang setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam," kata Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Batang Teguh Tarmujo, Selasa (23/8)
Lima ABK yang tewas dalam kejadiann ini, ungkap Teguh Tarmujo, yakni Daroni, Waras Tobi, Ahmad Muslih, Agus Prayitno dan Tauhid> Ssedangkan satu ABK yang hilang dan kini masih dalam pencarian yakni Eka Yulianto.
Tenggelamnya KM Prima United tersebut, lanjut Teguh Tarmujo, berdasarkan keterangan dari ABK yang berhasil selamat akibat dihantam gelombang setinggi lebih dua meter. Tingginya gelombang membuat kapal terhempas hingga kapal terbalik. "Saat diterjang gelombang itu kapal masih dalam kondisi miring, awak kapal sempat mrminta bantuan melalui radio komunikasi," tambahnya.
Gunawan, pemilik kapal, mengatakan KM Prima United mulai melakukan perjalanan pada Minggu (21/8). Saat itu, dirinya yang menjadi nakhoda. Namuan, ketika kapal baru berlayar beberapa saat dirinya merasa tidak nyaman dan memutuskan kembali ke pelabuhan.
"Saya langsung memutar balik ke Pelabuhan Batang karena merasa perasaan tidak nyaman. Setelah turun kendali kapal diserahkan ke nahkoda lain yakni Slamet Sutoyo," ujarnya.
Namun pads Senin (22/8), demikian Gunawan, mendapatkan kabar melalui radio komunikasi dari nahkoda Alam Rahayu dan KM Jati Unggul Jaya 2 yang mengatakan bahwa kapal nelayan miliknya tersebut tenggelam di dekat Pulau Parang. "KM Jati Unggul Jaya 2 berhasil mengangkat 11 ABK dengan lima diantaranya meninggal," tambahnya. (OL-15)
Kapal itu diluncurkan pada 1927 dan dilengkapi dengan sembilan senjata 15 sentimeter. Panjangnya 570 kaki (174 meter) dan bisa mencapai kecepatan tertinggi 32 knot (37 mph atau 59 km
KAPAL Motor (KM) Lebanon yang mengangkut 23 penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Pura, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (20/8) sekitar pukul 18.00 Wita.
Menurut dia, seluruh tersangka itu diduga tidak melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab masing-masing atau lalai sehingga menyebabkan orang lain meninggal dunia atau emlanggar pasal 360 KUH Pidana.
Perlu kerja sama banyak pihak untuk mengelola transportasi laut yang aman, sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan kapal. Di antaranya Menhub, Polri, Pemda setempat, dan pemilik-pemilik kapal, semua harus dikumpulkan di tingkat pusat dan daerah.
Kapal ojek yang membawa sejumlah pemancing dari laut, mengalami dampak cuaca buruk dan ombak besar, hingga mesin kapal mati sebelum sampai ke pesisir.
Perlu ada tim SAR atau patroli yang memadai untuk mengawasi pergerakan kapal di wilayah perairan Jakarta. Mengingat, keselamatan penumpang adalah hal utama.
Kerja sama ini merupakan komitmen JNE untuk terus bermanfaat bagi masyarakat luas
Kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Batu Hiu itu menimpa tiga nelayan. Satu nelayan bisa diselamatkan,
Upacara adat itu merupakan bentuk rasa syukur para nelayan di Desa Ciwaru atas hasil tangkapan ikan. Acaranya rutin digelar setiap tahun.
Terjebaknya ke 75 nelayan itu akibat terjangan gelombang tinggi yang memutus jembatan terbuat dari bambu, pada Rabu (16/10)
Kegiatan mencari ikan dilaut tetap dilakukan meski kondisi cuaca saat ini sangat tidak bersahabat dan mengancam jiwa.
Di tengah laut cuaca bisa cepat berubah atau yang awalnya cerah tiba-tiba turun hujan deras disertai angin kencang dan petir, sehingga membahayakan keselamatan nelayan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved