Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Lembang Fashion Show Gaungkan Kebaya Goes to UNESCO

Depi Gunawan
04/8/2022 18:02
Lembang Fashion Show Gaungkan Kebaya Goes to UNESCO
Warga Kabupaten Bandung Barat meriahkan Lembang Fashion Show dengan menggunakan busana tradisional, Rabu (3/8).(MI/DEPI G)

FENOMENA Citayam Fashion Week (CFW) yang sedang heboh di Ibu Kota, ternyata turut menginspirasi sejumlah pihak. Tren pagelaran busana di ruang publik itu telah merambah ke berbagai daerah di Nusantara.

Tak mau kalah dengan yang diadakan di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, sejumlah komunitas, pegiat sosial, hingga perangkat desa di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, juga ikutan tampil dalam fashion show.

Namun bedanya, mereka kompak tampil dengan busana tradisional kebaya dan pangsi yang menjadi ciri khas pakaian adat masyarakat Sunda. Acara yang dihelat pada Rabu (3/8) sore ini menyita perhatian masyarakat.

Kegiatan fashion show yang diadakan di Alun-Alun Lembang tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemkab Bandung Barat mendukung pendaftaran kebaya ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO.

Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, mengatakan, tren fashion show kini tengah viral. Tetapi berbeda dengan daerah lain yang memeragakan pakaian yang nyentrik, pihaknya ingin mengangkat busana kebaya sebagai warisan bangsa Indonesia.

"Kita ingin mengambil konsep mengangkat kebaya agar diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Mudah-mudahan kita berhasil mendorong agar lebih dikenal di dunia seperti pencak silat," kata Hengky.


Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, OKI Optimalkan Potensi Lahan Pertanian


Istri Hengky Kurniawan, Sonya Fatmala, menyatakan, Kebaya Goes to UNESCO merupakan dukungan dari seluruh perempuan di Bandung Barat agar kebaya sebagai salah satu warisan bangsa Indonesia lebih terkenal di internasional.

"Masyarakat Indonesia mesti berbangga karena memiliki warisan busana nasional seperti kebaya. Oleh karena itu warisan peninggalan leluhur ini harus dipertahankan dan dimunculkan agar diakui oleh dunia," ucapnya.

Sekitar 2.000-an peserta ikut terlibat dalam acara tersebut, hal ini membuktikan bahwa masyarakat sangat antusias mendukung pelestarian kebaya agar tidak sampai diklaim oleh negara lain.

Sementara itu, Camat Lembang Herman Permadi menambahkan, bangsa Indonesia kaya akan jenis kebaya dengan ciri khas berbeda-beda di tiap daerah. Bahkan di wilayah Lembang saja, terdapat beberapa jenis kebaya dengan ciri khas masing-masing.

"Saya berkomunikasi dengan komunitas kabuyutan, ternyata kebaya di Lembang sudah biasa dikenakan pada jaman dulu, ada kebaya dari Cijeruk, Cijengkol, Cilumber, dan lain-lain. Namun sekarang sudah meredup karena tergerus zaman, tetapi semakin modern, pakaian jadi terlihat kurang sopan, makanya kita kembalikan lagi identitas tradisional kebaya," kata Herman. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya