Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tunas Muda Tanaman Liar, Makanan Khas Warga Pegunungan

Denny Susanto
03/8/2022 11:17
Tunas Muda Tanaman Liar, Makanan Khas Warga Pegunungan
Tanaman rebung(MI/Denny Susanto)

BAU harum cukup menyengat tercium dari dapur sebuah kedai yang berlokasi di kawasan wisata alam Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Mida, sang pemilik kedai warga suku dayak Meratus-Loksado, tengah memasak oseng rebung atau tunas muda pohon bambu.

Tak berapa lama sang pemilik kedai keluar dengan membawa osengan rebung yang sudah masak bersama nasi usang untuk disajikan kepada pengunjung kedai. Sekilas penampilan dan rasa sayur oseng rebung ini mirip sayur oseng jamur.

Tunas muda bambu yang sudah dibersihkan, diiris tipis dan dioseng atau digoreng dengan sedikit minyak ditambah beberapa jenis bumbu penyedap, membuat hidangan khas warga pegunungan ini sangat lezat. Nasi usang atau nasi yang berasal dari padi gunung yang disimpan dalam waktu lama menjadi teman oseng rebung ditambah sambal pedas cabe rawit dan ikan sungai merupakan sajian menu makan siang sederhana, namun sangat nikmat.

Terlebih lokasi kedai yang diberi nama Kedai Pesona Meratus Loksado ini berada di tepi aliran Sungai Loksado, sehingga para pengunjung dapat menikmati hidangan makan dan minum sambil menikmati keindahan alam dan aliran sungai Loksado yang jernih. Bahkan pada hari libur ataupun akhir pekan, aliran sungai ini dipakai untuk jalur bamboo rafting bagi wisatawan.

"Ada banyak ragam makanan khas warga pegunungan yang bahan bakunya berasal dari tanaman liar maupun hutan," ungkap Sumiati, tokoh masyarakat dayak Pegunungan Meratus.

Baca juga: Ini 15 Makanan Khas Bali, Mana Favoritmu?

Selain tunas bambu (rebung), tanaman lain yang biasa dikonsumsi adalah rotan, bangkala (tunas pohon sejenis aren), saung (sejenis lengkuas/kecombrang), nyiur (tunas kelapa) dan pisang. Adapula tunas (pucuk) keladi hutan atau disebut pipis humbu, pucuk pakis dan kalakai, kulit buah kepayang dan kulit cempedak (mandai).

Oleh warga pegunungan bahan makanan ini diolah menjadi sayuran berkuah yang disebut gangan, gangan bening (sayur bening) maupun osengan.

"Beberapa makanan dan sayuran juga dipercaya sebagai obat tradisional," ujar Kasman, Ketua Relawan Posko Meratus.

Khusus untuk makanan olahan rebung dan mandai, kedua jenis sayuran ini sangat populer tidak hanya di masyarakat pegunungan tetapi juga di sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan. Tanaman bambu dan cempedak, memang banyak tumbuh di kawasan hutan dan daerah aliran sungai di Kalsel.

Seolah naik kelas, makanan tradisional ini juga kerap dijumpai pada acara-acara resmi pemerintah, maupun hidangan pesta adat dan perkawinan.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya