Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Penting, Belajar Ekosistem sebelum Menekuni sebuah Usaha

Mediaindonesia.com
27/7/2022 15:05
Penting, Belajar Ekosistem sebelum Menekuni sebuah Usaha
Arief Fadli (tengah) saat memimpin rapat dengan anak buahnya.(Dok.Kece Entertainment )

MENJADI orang sukses tentu impian hampir semua orang. Tapi belum tentu semuanya bisa sampai ke titik tersebut. Sebenarnya kuncinya adalah  belajar, kerja keras, dan konsisten.

Hal itu diungkapkan pemimpin perusahaan marketing agency, Kece Entertainment, Arief Fadli atau akrab disapa Aripat. Pria kelahiran 30 Agustus 1997 itu sudah menangani berbagai kampanye dan iklan dari sejumlah artis seperti iklan Marshel Widianto & Babe Cabita di MS Glow For Men, campaign ‘Makan Nasi Padang Pakai Tangan vs Pakai Sendok’ dari Arief Muhammad, dan masih banyak lagi.

Sebelum berada di titik sekarang, Aripat mengaku perjalanannya tidaklah mudah. Setelah lulus dari sebuah SMK Multimedia, pekerjaan pertamanya malah menjadi Sales Promotion Boy (SPB) di acara bazaar.

"Pertama kali kerja jadi SPB di Jakcloth itu gajinya 125 ribu/sehari. Kerjaannya teriak-teriak supaya pengunjung mau masuk ke booth. Di situ saya secara nggak langsung udah mulai belajar teknik marketing kayak teknik copywriting yang clickbait karena permasalahan orang yang malu punya duit buat belanja itu adalah sungkan buat liat-liat. Contoh teriakannya kayak 'Beli 1 bawa pulang 2’ yang lebih efektif dari kalimat ‘beli 1 gratis 1’. Atau kadang saya buat shocking sale ‘Tinggal 5 menit lagi’ supaya orang mampir dan mau beli karena saya percaya sebanyak-banyaknya lempar jaring nggak mungkin nggak ada yang nyangkut," ujarnya.

Setelah jadi SPB, Aripat melanjutkan kariernya menjadi sales salah satu apartemen. Di usianya yang ke-20 saat itu Aripat berhasil menjual 8 unit apartemen dalam waktu kurang dari 4 bulan dengan total value penjualan jika dihitung saat ini kurang lebih Rp1 miliar.

“Jadi sales apartemen, saya diajarin para mentor tentang media sosial dan personal branding gimana caranya orang mau perhatian sama apa yang kita tawarkan dalam 5 detik. Akhirnya saya branding semua media sosial saya jadi agen properti," lanjutnya.

Berhenti jadi sales apartemen, @aripatt bekerja sebagai CMO di perusahaan leasing yang mengurus jaminan dana tunai. "Perusahaan leasing yang biasa mengurus jaminan dana tunai, saya belajar tentang positioning.  Positioning yang saya pegang teguh adalah “saya yang dicari orang, bukan mencari
orang.”

"Sekaligus saya belajar yang namanya blasting. Hampir setiap hari saya join grup pinjem uang, komunitas dan lain. Dan di sana juga jadi saya paham ekosistem. Contohnya, orang yang butuh uang itu gak cuma orang yang punya mobil, tapi bisa juga orang yang butuh tambahan modal, orang yang mau melahirkan. Dari situlah saya paham positioning dan lebih jeli melihat peluang," jelasnya.

Selesai di perusahan leasing, barulah Aripat kembali ke multimedia, menjadi editor di kantor outsourcing sebelum akhirnya memulai perjalanan di Kece Entertainment. "Saya banyak belajar dan bisa berkembang karena bekerja sama orang-orang seperti Aan Story, Alit Shitlicious, Renaldy Pujiansyah dan masih banyak lagi. Di Kece, kerjaan awal saya bikin music video yang beda dari yang lain, ada ceritanya, belajar bikin plot twist, sesimpel bikin vlog supaya banyak yang nonton, sampe akhirnya di pandemi kita bisa survive dan dipercaya banyak brand besar," ujarnya. (RO/A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya