Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Kota Sukabumi, Jawa Barat, sudah menyelesaikan pemberian vaksin dosis pertama penyakit mulut dan kuku (PMK), terutama sapi perah. Saat ini masih menunggu pendistribusian dosis vaksin selanjutnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi, Andri Setiawan menuturkan, kuota vaksin PMK yang diterima Kota Sukabumi tahap awal sebanyak 300 dosis. Karena terbilang sedikit dan cakupan wilayahnya yang cenderung kecil, pemberian vaksinasi bisa diselesaikan sesuai target.
"Alhamdulillah, kalau di Kota Sukabumi sudah selesai. Kami laksanakan sesuai jadwal target yakni pada 27-29 Juni lalu," terang Andri, Kamis (21/7).
Jarak waktu pemberian vaksin dosis kedua dilaksanakan 4 pekan setelah pemberian dosis pertama. Saat ini DPKHP Kota Sukabumi masih menunggu kirimannya dari Pemprov Jabar. "Jumlahnya dosisnya sama dan diberikan kepada sapi yang sama," terangnya.
Andri menuturkan, sebanyak 300 ekor sapi yang mendapatkan vaksin PMK tersebar di 36 peternakan. Vaksin diprioritaskan untuk peternakan rakyat. "Kalau yang peternakan swasta berkala besar vaksinnya dilakukan secara mandiri," jelas Andri.
Di Kota Sukabumi, Andri mengklaim, penyebaran PMK relatif cukup aman terkendali. Artinya, ketika terdapat hewan ternak yang dinyatakan suspek, maka secepatnya dilakukan penanganan. "Alhamdulillah, kalau di Kota Sukabumi cenderung landai. Sejauh ini semuanya bisa tertangani dengan baik," pungkasnya. (OL-15)
Sebanyak 500 ekor sapi di Kota Bandung telah mendapatkan vaksin PMK melalui program vaksinasi yang dilakukan secara intensif selama sepekan terakhir.
Meskipun tidak menular kepada manusia, sapi yang terjangkit harus segera diisolasi, untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Wabah PMK yang diderita ternak milik petani skala kecil bisa menambah angka kemiskinan di daerah atau pedesaan.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, vaksin PMK yang telah tiba ini diperuntukan sebagai upaya pencegahan dari penyakit yang menjangkit hewan ternak.
Sejauh ini, 350.457 hewan ternak telah terjangkit penyakit itu dengan 112.999 ekor telah sembuh, 230.719 masih belum sembuh dan 2.095 ekor mati.
Perkembangan kasus baru penyakit mulut dan kuku (PMK) harian di Indonesia tercatat turun hingga 96,96%. Ini merupakan hasil dari upaya keras pemerintah mengendalikan penyebaran virus PMK.
MEMILIH kain tenun yang asli memang cukup menantang, terlebih apabila kita tidak mengetahui seperti apa tenun asli dan pertama kali membeli tenun asli. Agar tidak tertipu saat membeli tenun
Lokasinya berada di bawah kaki Gunung Salak, sehingga tempat wisata ini memiliki udara yang sejuk. Bahkan wisatawan akan menikmati indahnya alam
Wisata yang pertama adalah Situ Gunung yang berlokasi di Desa Cisaat, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Di Situ Gunung ini terdapat beberapa lokasi wisata yang ada di dalamnya.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Naiknya harga daging ayam diikuti juga beberapa komoditas lain. Di antaranya cabai rawit hijau yang semula Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg.
Perkembangan media sosial menjadi momentum bagi kemajuan pariwisata di Sukabumi agar mampu menyedot perhatian para wisatawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved