Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sungai Cimanuk dan Cikaengan Salah Satu Penyebab Banjir Garut

Kristiadi
19/7/2022 21:07
Sungai Cimanuk dan Cikaengan Salah Satu Penyebab Banjir Garut
Tim SAR gabungan membantu pelajar menaiki perahu karet untuk menyebrangi Sungai Cimanuk, Garut, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022).(Antara/Novrian Arbi.)

SALAH satu penyebab banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yaitu meluapnya aliran Sungai Cimanuk dan Sungai Cikaengan hingga berdampak pada 90 desa dan kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan. Kejadian tersebut menyebabkan 242 keluarga atau 785 jiwa harus mengungsi.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan hal itu. Garut memiliki tiga sungai besar. Namun yang paling utama menyebabkan bencana pada malam hari yakni Sungai Cimanuk.

"Di Garut ada lima anak sungai Cimanuk. Sungai Cikandang menyebabkan banjir di daerah Cikajang, Sungai Ciwalen berada di Garut kota, dan masih di Garut kota ada Sungai Cipeujeuh, Sungai Cikendi, dan ada beberapa anak sungai lain hampir yang saya sebutkan tadi semua meluap," katanya, Selasa (19/7).

Baca juga: BNPB Serahkan Bantuan pada Korban Bencana Garut

Ia mengatakan, bencana banjir menyebabkan beberapa rumah warga terendam bahkan ada yang hanyut. Fasilitas umum juga seperti jalan dan masjid terkena dampak bencana banjir. "Kalau dilihat ada 137 titik kejadian banjir dan longsor hingga berdasarkan data terakhir yang diterima ada sekitar 6.314 keluarga atau 19.546 jiwa terdampak akibat bencana. Sebanyak 242 keluarga di antara mereka harus mengungsi ke lokasi pengungsian yang ada. Akan tetapi, sekarang pengungsi mulai berkurang karena rumah mereka ada yang masih bisa ditempati tetapi ada beberapa tidak bisa ditempati kembali karena rusak," ujarnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) Suharyanto mengatakan, pihaknya datang ke Kabupaten Garut dalam rangka memastikan penanggulangan bencana yang terjadi Jumat (15/7) malam berjalan dengan tertib dan sebagaimana mestinya. "Kami menginformasikan bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Garut sekarang sudah mulai surut. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa akibat banjir. Memang ada satu yang meninggal tetapi itu karena sakit stroke. Kemudian ada beberapa infrastruktur yang rusak, termasuk rumah masyarakat yang terendam, tentu saja kami akan melaksanakan langkah-langkah penanganan," tuturnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya