Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Waspadai Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Yogyakarta

Agus Utantoro
18/7/2022 16:50
Waspadai Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Yogyakarta
Ilustrasi gelombang tinggi(DOK.MI)

STASIUN Klimatologi Sleman pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta masyarakat yang beraktivitas di perairan Samudra Hindia, pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas, Senin (18/7), mengungkapkan, pola angin di Indonesia bagian selatan saat ini yang dominan dari timur ke tenggara berkecepatan 5 hingga 20 knot dan kecepatan tertinggi terpantau di Laut Jawa serta perairan selatan Pulau Jawa hingga NTT.

Sedangkan tinggi gelombang laut, ujarnya, dapat mencapai kisaran 2,5 meter hingga 4 meter. "Di selatan Yogyakarta juga berpeluang terjadi
gelombang tinggi pada kisaran 2,5 meter hingga 4,0 meter," katanya.


Baca juga: Jembatan Putus, Puluhan Siswa di Garut Berangkat Sekolah dengan Perahu Karet


Menurut Reni, selain masyarakat yang beraktivitas di dekat pantai, nelayan juga harus memperhatikan keselamatan pelayaran.

Ia menambahkan perahu nelayan (kecil) hanya berisiko ketika menghadapi angin dengan kecepatan 15 knot ke atas dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Adapun perahu tongkang berrisiko saat menghadapi angin dengan kecepatan 16 knot ke atas dan tinggi gelombang 1,50 meter ke atas, dan kapal penyeberangan (Ferry) berisiko saat menghadapi angin dengan kecepatan 21 knot ke atas dan tinggi gelombang 2,5 meter atau lebih.

Sedangkan kapal besar termasuk kapal pesiar berisiko saat meghadapi angin dengan kecepatan 27 knot ke atas dan gelombang hingga 4 meter.

"Kami minta agar masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, selalu waspada,"
tegasnya. (OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik