Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

560 Keluarga di Daerah Terpencil Sulsel Akhirnya Rasakan Listrik

Lina Herlina
05/7/2022 18:45
560 Keluarga di Daerah Terpencil Sulsel Akhirnya Rasakan Listrik
Seorang petugas PLN sedang memperbaiki jaringan listrik di jalan raya Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/6).(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

SEBANYAK 560 keluarga yang bermukim di dua dusun dan lima desa terpencil dari empat kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan bisa merasakan kehadiran listrik sejak pertengahan Mei 2022.

Kehadiran listrik, menurut General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Awaluddin Hafid, dapat menggerakkan perekonomian warga sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

Dusun dan desa yang kini teraliri listrik, yaitu Dusun Dunru dan Dusun Mallenreng, serta Desa Pationgi di Kabupaten Bone. Lalu, ada Desa Bontosomba dan Desa Cenrana di Kabupaten Maros. Kemudian Desa Leppangeng di Kabupaten Sidrap, juga Desa Letta di Kabupaten Pinrang.

"PT PLN (Persero) terus menghadirkan listrik hingga ke pelosok negeri. Kali ini, perseroan berhasil melistriki 560 keluarga yang bermukim di wilayah terpencil di Sulsel dengan investasi sebesar Rp3,6 miliar dari dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN)," ungkap Awaluddin, Selasa (5/7).

Untuk melistriki tujuh dusun dan desa itu, lanjut dia, membutuhkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, berupa jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 32,81 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 11,41 kms, dan sembilan unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 325 kilo Volt Ampere (kVA).

"Ini merupakan tahap awal dari investasi PMN yang dilakukan PLN dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik, dalam rangka melaksanakan mandat dari pemerintah sebagai BUMN yang menjalankan Public Service Obligation atau PSO, serta fungsi sosial dalam rangka pemerataan pembangunan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah," urai Awaluddin.


Baca juga: Pemilik Kios Tewas Dianiaya di Penambangan Rakyat Pegunungan Bintang


Meski demikian, diakuinya, dalam membangun jaringan kelistrikan di desa-desa tersebut tidaklah mudah. Tim PLN harus menghadapi beragam tantangan salah satunya adalah masalah geografis dengan medan yang berat.

"Tapi tantangan tersebut tetap ditempuh dengan tujuan mandat pendorong pertumbuhan ekonomi yang diemban PLN. Dan kehadiran listrik di desa atau daerah terpencil, dapat memperluas pemerataan kelistrikan. Dan hingga April 2022, total rasio elektrifikasi di Sulsel telah mencapai 99,78%," sebut Awaluddin.

Dia juga optimistis, kehadiran listrik dapat menggerakkan perekonomian warga sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, dengan adanya akses listrik maka akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan akses pendidikan, kesehatan serta tentunya akses informasi.

PLN berkomitmen untuk melistriki desa demi desa di daerah 3T untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat luas, serta anak-anak dapat belajar di malam hari. Dan itu tentu berkat dukungan masyarakat dan seluruh stakeholder yang ada di dusun juga desa.

Senang desanya sudah teraliri listrik, tokoh masyarakat di Desa Cenrana, Kabupaten Maros, Sulsel, Syarifuddin, menyampaikan rasa syukurnya. "Keberadaan jaringan listrik tidak lagi menjadikan malam sangat gelap," katanya. (S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya