Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
POLISI terus menyelidiki kasus tabrakan beruntun yang melibatkan belasan kendaraan di KM 92 Tol Cipularang, Jawa Barat. Hingga kini petugas masih mencari sopir bus Laju Prima yang diduga sebagai penyebab kecelakaan.
"Updatenya sampai sekarang kita masih belum menemukan sopir busnya. Kita minta dari pihak perusahaan otobusnya untuk membantu menyerahkan ke penyidik untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo, Selasa (28/6/2022).
Baca juga: Kawasan Industri Modern Medan Kembali Digenangi Banjir, Pengusaha Merugi
"Namun apabila tidak menyerahkan diri, sopir bus akan masuk dalam DPO," imbuhnya.
Saat ini Polda Jabar sudah berkoordinasi dengan tim ahli dari Dinas Perhubungan Darat untuk mencocokan hasil teknis dengan keterangan para saksi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan itu.
"Kita baru lakukan pemeriksaan teknis terhadap kendaraan bus digunakan untuk ramp check dengan ahli perhubungan darat, di mana nantinya akan kita cocokkan dengan keterangan saksi-saksi," tutur Ibrahim.
Tim Traffic Analysis Accident (TAA) juga sudah memulai penyelidikan intensif di tempat kejadian perkara (TKP) dengan dibantu oleh PJR Mabes Polri dan Polres Purwakarta.
Petugas menggunakan teknologi scanner di 12 titik lokasi guna mengetahui kronologi kejadian baik sebelum saat peristiwa maupun sesudah kecelakaan terjadi. Hasil olah TKP akan diketahui beberapa hari mendatang.
Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di KM 92 Tol Cipularang, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu (26/6/2022) malam. Kecelakaan beruntun yang diduga akibat rem bus Laju Prima blong ini merusak 17 kendaraan dan melukai 23 orang.
Baca juga: Kapal Perang Disulap Jadi Hotel Terapung demi Sukseskan Ajang Internasional
15 dari 23 korban luka-luka langsung dilarikan ke RS Abdul Radjak Purwakarta. Dari 15 korban kecelakaan, delapan di antaranya masih dirawat secara intensif.
Sebanyak 5 korban yang dirawat sudah dipindah ke ruang perawatan dan tiga lainnya masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). (Ren/A-3)
Polisi menyatakan bahwa kejadian ini bukan tabrakan frontal, melainkan serempetan.
Atlet seluncur indah Rusia berada di dalam pesawat yang bertabrakan dengan helikopter militer itu.
Pesawat dan helikopter jatuh ke Sungai Potomac. Hingga Kamis pagi waktu setempat, 27 mayat ditemukan dari pesawat dan satu dari helikopter. Menjelang sore, 40 jenazah tambahan ditemukan.
Dari 64 penumpang dan awak pesawat, tidak ada yang selamat. Tiga awak helikopter militer tersebut juga tewas.
Otoritas setempat mengatakan mereka masih menyelidiki penyebab insiden yang diduga menewaskan 67 orang tersebut.
Media lokal melaporkan kecelakaan itu terjadi setelah salah satu tram berpindah jalur dan bertabrakan dengan tram yang sedang tidak bergerak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved