Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBARAN penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjadi di 16 desa di 11 kecamatan. Hewan-hewan ternak yang bergejala klinis atau suspect PMK saat ini masih dalam pengamatan dan penanganan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Ade Dadang Kusmayadi, menjelaskan penyebaran virus PMK relatif cukup cepat. Karena itu, jumlah hewan ternak yang bergejala klinis atau suspek PMK pun terus bertambah.
"Hasil pendataan kami, hewan ternak yang dikategorikan suspect PMK berada di 16 desa tersebar di 11 kecamatan," kata Ade, Kamis (16/6).
Data DPKHP Kabupaten Cianjur per Kamis (16/6), wilayah sebaran PMK berada di Desa Cilaku dan Cibinonghilir (Kecamatan Cilaku), Desa Cikanyere, Desa Cikareo, Desa Cikancana, dan Desa Ciwalen (Kecamatan Sukaresmi), Kelurahan Bojongherang (Kecamatan Cianjur), Desa Mulyasari (Kecamatan Mande), Desa Bojongpetir (Kecamatan Tanggeung), Desa Mekargalih dan Nanggalamekar (Kecamatan Ciranjang), Desa Sukajadi dan Desa Langensari (Kecamatan Karangtengah), Desa Neglasari (Kecamatan Bojongpicung), Desa Ciloto (Kecamatan Cipanas), Desa Ciherang (Kecamatan Pacet), dan Desa Talagasari (Kecamatan Sindangbarang).
Sementara jumlah hewan ternak yang suspect PMK sebanyak 976 ekor. Hewan ternaknya terdiri dari sapi potong sebanyak 693 ekor dan sapi perah 293 ekor. "Dari jumlah tersebut ada dua ekor yang positif terjangkit PMK berdasarkan hasil laboratorium Balai Besar Verteriner Subang," tuturnya.
Hewan ternak yang mengalami gejala klinis masih ditangani tim DPKHP Kabupaten Cianjur. Kondisi hewan ternak yang masih sakit jumlahnya sebanyak 368 ekor, mati 16 ekor, potong paksa sebanyak 49 ekor, dan sembuh secara klinis sebanyak 521 ekor. "Untuk penanganan, kami berikan suplai vitamin, penurun panas, antibiotik, dan disinfeksi," pungkasnya. (OL-15)
Perayaan Idul Adha biasanya diiringi dengan hidangan daging sapi atau kambing yang diperoleh dari hasil berkurban.
Dari total 200 ekor sapi kini tinggal 10 ekor yang belum terjual.
Peternak sapi kembali membuang kohe secara tradisional ke sungai, sehingga dampak pencemaran kepada lingkungan masih terjadi.
Sempat mogok, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) pastikan pedagang daging di wilayah Jabodetabek sudah kembali berdagang
DPD Golkar Jakarta Barat menyerahkan sapi kurban untuk warga RW 02 Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Slipi Jakarta Barat, Kamis (22/7)
Sudin KPKP Jakarta Selatan mengerahkan tim pemeriksa kesehatan di 10 kecamatan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha.
Sebelum serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD), populasi sapi perah di Kabupaten Garut mencapai 15 ribu hingga 16 ribu ekor.
Peternakan domba dan kambing di Tasikmalaya terus berkembang dari tahun ke tahun
Eco Enzyme termasuk dalam “green product” yang memiliki banyak fungsi seperti nutrisi untuk kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan.
Sekurangnya 10 ribu ayam terbakar dan menjadi abu. Ini terjadi setelah kebakaran melanda kandang peternakan di Jalan Haji Suhaemi RT 003 RW 03 Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari.
Lebih dari 10 ribu orang di dunia telah menandatangani petisi yang meminta institusi finansial internasional berhenti mendanai industri peternakan yang memicu wabah baru, dan deforestasi,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved