Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
WARGA di Donggala, Sulawesi Tengah, dibuat heboh dengan adanya penemuan ratusan hewan ternak jenis sapi mati mendadak di kabupaten itu. Salah satu warga Donggala, Arlin Safar, mengatakan, sapi mati mendadak di Donggala sudah terjadi sejak awal Mei 2022 hingga Juni 2022.
"Terakhir, minggu lalu kalau tidak salah itu ada empat ekor sapi teman yang juga mati mendadak. Dari laporan beberapa teman-teman peternak, sudah mau ada 120-an sapi yang mati," kata Arlin kepada Media Indonesia saat ditemui di Palu, Selasa (14/6).
Menurut Arlin, sapi yang mati mendadak tersebut belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, banyak peternak khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Banawa Selatan sampai Kecamatan Rio Pakava menduga sapi-sapi tersebut mati karena terjangkit penyakit.
"Katanya sapi-sapi mati itu karena penyakit parasit darah. Cuman belum dipastikan juga," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng Erwin Huruji mengaku telah menerima laporan ratusan ternak mati mendadak di Donggala. Seusai menerima laporan tersebut, lanjutnya, sudah diambil langkah antisipasi dengan melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel.
"Saat ini masih dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab penyakit yang menginfeksi ternak tersebut sehingga mati," ucap Erwin.
Baca juga: Vaksinasi PMK Darurat Perdana Dilakukan pada Sapi Peternak Sidoarjo
Berdasarkan informasi sejumlah peternak di Donggala, sapi tersebut mati mendadak karena terjangkit penyakit. Erwin menilai, hal itu bisa saja menjadi penyebab. Terlebih berdasarkan laporan ternak yang mati tersebut merupakan ternak yang dilepasliarkan di areal perkebunan sawit milik perusahaan.
"Ada dua kemungkinan penyebab kematian mendadak sapi-sapi itu. Bisa jadi karena racun akibat pemupukan sawit dan terkena parasit darah yang vektornya disebarkan oleh lalat sesuai dugaan sejumlah peternak," tukasnya. (OL-5)
PEMERINTAH Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menuntut hak atas Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dari aktivitas eksplorasi dan produksi gas bumi berskala jumbo di Selat Makassar.
Panel 3 tersebut dipimpin oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat, didampingi Enny Nurbaningsih dan Anwar Usman.
Bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali mengusulkan pemekaran wilayah Donggala menjadi kabupaten baru sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Tenaga Ahli Gubernur Sulteng, M Ridha Saleh mengatakan, dalam peresmian yang dihadiri wapres, akan dilakukan juga penanaman perdana jenis komoditi pangan dan hortikultura.
Sebanyak 3.780 warga Donggala mengungsi pascagempa bumi, Sabtu (9/9) malam.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jalan rusak di kabupaten itu sepanjang 519,12 kilo meter.
Sulawesi Tengah resmi menjadi daerah pertama di Indonesia yang menuntaskan pengesahan 100% Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP).
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
Pariwisata hijau merupakan jalur penting untuk melestarikan lingkungan dengan pertumbuhan ekonomi, serta menjadi alat untuk mencapai kemakmuran yang merata.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 Pantoloan mencatat capaian signifikan dalam memperkuat konektivitas logistik Sulawesi Tengah.
Tanah longsor terjadi di Desa Tirtanagaya, Parigi Moutong, pada Sabtu, 21 Juni 2025 pukul 17.06 WITA.
WAKIL Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya angka stunting, meski ekonomi daerah menunjukkan tren positif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved