Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Danrem 074/Warastratama Terjunkan Babinsa Bantu Atasi PMK di Solo Raya

Widjajadi
09/6/2022 21:00
Danrem 074/Warastratama Terjunkan Babinsa Bantu Atasi PMK di Solo Raya
Petugas memeriksa kesehatan sapi(MI/WIDJAJADI)


KOMANDAN Korem 074/Warastratama, Kolonel Inf Achiruddin menerjunkan babinsa turun ke kandang ternak untuk membantu mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Solo Raya.

Hal tersebut ditegaskan oleh mantan ajudan Presiden Joko Widodo itu seusai bersilaturahmi dengan Bupati Sragen Kusdibar Untung Yuni Sukowati, Kamis (9/6).

"Sebagai pejabat baru di lingkungan Korem 074/Wt, saya harus menperkenalkan diri dengan cara bersilaturahmi. Selain itu, kami juga ingin membantu, seperti PMK itu kan masalah. Meski yang menangani langsung pemda, tapi Korem beserta jajaran bantu terlibat," ungkap pria alumni Akmil 1997 itu.

Keterlibatan prajurit Babinsa mengatasi PMK ini sebagai bagian mengantisipasi menjelang Hari Idul Adha 2022 yang makin dekat. Saat ini hampir semua kabupaten di Solo Raya, seperti Boyolali, Wonogiri, Klaten, Karanganyar dan Sragen memiliki kasus PMK.


Tutup pasar hewan


Lima Pemda di Solo Raya itu juga sudah menutup pasar sapi di wilayah masing-masing, guna mengantisipasi meluasnya wabah.

Saat ini, di Kabupaten Karanganyar, sapi terpapar PMK mencapai 50 ekor dan di Sragen sudah 391 yang terinfeksi.

Angka terpapar harian jauh lebih banyak jika dibanding angka kesembuhan, sehingga membuat Pemkab Karanganyar memutuskan melarang penjualan hewan kurban di luar kandang.

"Kami tutup pasar sapi, dan juga melarang PKL musiman jualan hewan kurban di tepi jalan. Semua sapi yang keluar harus ada surat keterangan kesehatan hewan dari Puskeswan," ujar Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Siti Maesyaroch .

Ia paparkan, saat inu 41 ekor sapi masih sakit sedangkan sembilan lainnya sudah sembuh. Dispertan PP juga intensif  menyemprot disinfektan ke kandang dan juga pasar hewan.

Hal sama dilakukan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Wonogiri Sutardi yang saat ini masih menutup seluruh pasar hewan dan mengencarkan penyemprotan disinfektan.

"Untuk sementara sapi belum boleh keluar kandang. Kami juga belum akan mengeluarkan SKKH sampai situasi Wonogiri aman dari PMK. Semoga mendekati Hsri Raya Idul Adha, PMK sudah hilang. Kami intensif melakukan pengobatan," tegas Sutardi.

Sementara Pemkab Sragen memperpanjang waktu penutupan pasar penjualan ternak sampai 24 Juni mendatang. Sebelumnya, hanya direncana hanya sampai 14 Juni saja. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya