Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEEKOR harimau Sumatera yang sedang menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD), mati. Harimau yang diberi bernama Puti Maua Agam ini menjalani perawatan sejak 11 Januari 2021 setelah tertangkap kandang jebak di Jorong Kayu Pasak Timur Nagari Salareh Aie Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.
Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono menjelaskan, selama menjalani rehabilitasi, PR-HSD secara rutin melaporkan perkembangan pemeliharaan dan perawatan Puti Maua Agam ke Balai KSDA Sumatra Barat. "Laporan kondisi kesehatan œPuti Maua Agam sampai 13 April 2022 menyatakan bahwa Puti Maua Agam dalam kondisi sehat dan siap untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya," ujarArdi, Kamis (9/6).
Hal tersebut ditindaklanjuti Balai KSDA Sumatera Barat dengan menyiapkan skenario pelepasliaran dengan melakukan kegiatan studi analisis kesesuaian habitat Harimau Sumatera di Sumbar. Seiring dengan persiapan lokasi lepasliar, kesehatan Puti Maua Agam mengalami penurunan dengan gejala penurunan nafsu makan dan minum, feses lembek berwarna putih kapur serta terdapat luka di punggung yang sudah mengarah ke miasis.
Tim Medis PR-HSD telah melakukan penanganan medis dengan pemberian vitamin dan obat-obatan baik secara injeksi maupun oral. Kondisi Puti Maua Agam sempat membaik i dengan ditandai dengan nafsu makan dan minum mulai normal, luka miasis membaik 70% serta perilaku kembali agresif dan responsive.
Dikatakan, pada 6-7 Juni 2022, kondisi Puti Maua Agam kembali menurun disertai sesak nafas dan pernafasan dangkal. Menurutnya, segala sumber daya Tim Medis PR-HSD telah dimaksimalkan untuk menangani kesehatan Puti Maua Agam. "Namun 8 Juni 2022 sekitar pagi pukul 05.00 WIB, tim medis menemukan Puti Maua Agam mati di kandang perawatan PR-HSD," jelasnya.
Selanjutnya Tim Medis PR-HSD melakukan nekropsi terhadap bangkai Puti Maua Agam. "Dalam nekropsi tersebut diambil beberapa sampel bagian-bagian tubuh harimau yang selanjutnya dikirim ke Laboratorium Patologi Pusat Studi Satwa Primata (PSSP-IPB) dengan dilampirkan diagnosa pembanding (diferensial diagnosa) guna meneguhkan penyebab kematian," kata Ardi. (OL-15)
Upaya evakuasi puluhan ekor buaya yang masih ada di dalam kolam pun dipandang perlu segera dilakukan untuk mengantisipasi tak terulang lepasnya kawanan satwa buas dilindungi tersebut.
BBKSDA Jawa Timur, Resort Konservasi Wilayah (RKW) 22 Malang menerima translokasi 7 ekor Lutung budeng (Trachypithecus auratus) dari BBKSDA Jawa Barat.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara menerima kedatangan dua individu orangutan Sumatera dari BKSDA Jawa Tengah yang akan dilepasliarkan.
Tiga ekor Elang Paria tersebut berasal dari hasil rehabilitasi di fasilitas transit satwa BBKSDA Sulawesi Selatan
SATU bayi orangutan lahir di Kebun Binatang Gembira Loka (GL Zoo) Yogyakarta. Kondisinya terus membaik setelah dilakukan hand-rear (rawat manusia).
SEBANYAK 79 ekor tukik jenis lekang (Lepidochlys olivacea) dilepasliarkan di Pantai Bugel, Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo.
Awalnya Bandung Zoo memiliki empat indukan dan sekarang sudah berkembang dan jumlahnya menjadi 13 ekor.
Lima satwa itu adalah empat landak jawa dan satu kukang.
Di Malaysia misalnya, monyet terlihat mengunyah tali dari masker lama yang dibuang di perbukitan.
Sebanyak 11 satwa itu di antaranya harimau, rusa, buaya, hingga burung cenderawasih. Bahkan, kepemilikan satwa oleh AM terbilang ilegal.
Taman Margasatwa Ragunan telah lebih dulu ditutup karena dampak Covid-19 yakni pada 16 maret 2020.
Penyidik langsung melakukan penyelidikan dengan menyamar menjadi pembeli melalui media sosial di grup WhatsApp serta Facebook.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved