Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SUKA atau tidak harus diakui, Papua masih tertinggal ketimbang daerah-daerah lain di Indonesia. Hal itu salah satunya karena luasnya provinsi tersebut.
Itu sebabnya untuk mengejar ketertinggalan itu dibentuk daerah otonomi baru. Tujuannya agar pemerintah daerah bisa lebih cepat melayani masyarakat.
Karena itu pula Ketua Forum Komunikasi Muslim Pegunungan Tengah, Ustad Ismail Asso meminta mayarakat Papua agar melihat DOB dari aspek Positif. Ia juga meminta peran serta tokoh agama di daerah untuk menyikapi pro dan kontra di tengah masyarakat dengan bijak.
“Tujuan dari daerah otonomi baru yaitu dalam rangka menjaga, melindungi dan meningkatkan keamanan, kesejahteraan masyarakat Papua secara merata dan adil,” ucap Ismail.
Sejak Papua masuk NKRI, pemerintah sudah melakukan banyak pembagunan salah satunya DOB. “DOB ini hadir dalam rangka menciptakan pembangunan yang lebih baik lagi di tanah Papua,” ujarnya.
Ismail juga meminta kepada pemangku kepentingan di Daerah untuk mendukung DOB. “Kepada seluruh para tokoh dan aktivis yang ada di Papua untuk bersama-sama menjaga keamanan sehingga terciptanya keamanan dan kedamaian di Tanah Papua,” terangnya. (RO/A-1)
POI 2024 ialah wadah bagi putri-putri daerah untuk menyalurkan bakat dan talenta mereka.
OTONOMI Khusus Papua dan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat Papua.
Tercatat 1.841 personel TNI/Polri dikerahkan untuk membubarkan aksi demo menolak daerah otonomi baru (DOB) dan otsus jilid III pada hari Selasa (10/5) di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Selain itu, peserta rapat juga bersepakat untuk mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP) sesuai dengan wilayah adat.
Ia mengaku deklarasi dukungan DOB dan Otsus Jilid 2 ini adalah atas persetujuan bupati lainnya yang ada di wilayah Meepago atau wilayah adat dan atas nama seluruh masyarakat Mimika
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved