Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Temanggung, Jawa Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) telah menerbitkan Surat Edaran untuk mewaspadai penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan.
"Surat ini untuk menindak lanjuti surat edaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah nomor 524.3/1911 tertanggal 9 Mei 2022 tentang Kewaspadaan terhadap Kejadian Penyakit Mulut dan Kuku,"kata Kepala DKPPP Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto, Rabu (18/5).
Ia meminta petugas yang menemukan gejala PMK pada hewan wajib melaporkan dan berkoordinasi dengan DKPPP Kabupaten Temanggung melalui petugas terdekat, yakni dokter hewan, PPL, mantri hewan. Petugas teknis kemudian melaporkan kasus melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional.
"Dalam surat itu disampaikan upaya pencegahan dan pengendalian untuk menghentikan penyebaran infeksi virus. Diantaranya sanitasi dan desinfeksi kandang, peralatan, kendaraan, disposal bahan-bahan terkontaminasi," jelasnya.
Penyakit PMK disebabkan oleh virus RNA (Picomaviridae, Apthovirus) yang menyerang ternak sapi, kerbau, kambing, domba, babi dan kuda. Hewan yang menderita PMK, akan mengalami gejala klinis demam tinggi antara 39-41 derajat Celsius, keluar lendir berlebihan dan berbusa dari mulut dan hidung, serta luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah.
Juga terdapat luka pada puting. Hewan tidak mau makan, pincang luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu turun drastis. Hewan menjadi kurus dan berakibat kematian pada hewan muda.
Surat bernomor 524.3/1595/2022 tersebut diterbitkan pada 12 Mei 2022 dan ditandatangani Kepala DKPPP Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto. Surat tersebut ditujukan pada Camat, Koordinator Penyuluh, Petugas Kesehatan Hewan, pelaku usaha pedagang dan peternak hewan besar dan kecil di daerah itu. (OL-15)
PMK merebak di Desa Cikawungading, Cipanas, Ciheras dan Kertasari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya,
Tingginya kasus PMK juga berdampak pada penjualan sapi di Pasar Hewan Kabupaten Purwakarta. Penjualan sapi mengalami penurunan.
Sebanyak 500 ekor sapi di Kota Bandung telah mendapatkan vaksin PMK melalui program vaksinasi yang dilakukan secara intensif selama sepekan terakhir.
SEBANYAK 36 sapi di Kecamatan Cipatujah, Parungponteng, Karangnunggal, Bantarkalong, Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mati diduga akibat penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kasus penyebaran PMK di Kabupaten Tasikmalaya telah terjadi di 10 kecamatan
Penyebaran PMK menyebabkan 36 ekor mati dan 470 ekor sapi positif terjangkit.
Perayaan Idul Adha biasanya diiringi dengan hidangan daging sapi atau kambing yang diperoleh dari hasil berkurban.
Dari total 200 ekor sapi kini tinggal 10 ekor yang belum terjual.
Peternak sapi kembali membuang kohe secara tradisional ke sungai, sehingga dampak pencemaran kepada lingkungan masih terjadi.
Sempat mogok, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) pastikan pedagang daging di wilayah Jabodetabek sudah kembali berdagang
DPD Golkar Jakarta Barat menyerahkan sapi kurban untuk warga RW 02 Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Slipi Jakarta Barat, Kamis (22/7)
Sudin KPKP Jakarta Selatan mengerahkan tim pemeriksa kesehatan di 10 kecamatan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved