Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Sumsel Dilanda Hawa Panas, BMKG: Curah Hujan Masih Ada

Dwi Apriani
14/5/2022 19:49
Sumsel Dilanda Hawa Panas, BMKG: Curah Hujan Masih Ada
Petugas memadamkan kebakaran lahan di Desa Sungai Pinang, Banyuasin, Sumatera Selatan.(Antara)

SAAT ini, wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) sudah memasuki musim kemarau. Hawa panas juga diketahui sedang melanda wilayah tersebut.

Meski terjadi hawa panas, curah hujan bahkan hujan lebat petir masih terjadi di Palembang. Berdasarkan perkiraan, awal musim kemarau untuk Sumsel pada akhir Mei hingga Juni 2022. 

Baca juga: BMKG: Kondisi Panas Terik di Indonesia Bukan Gelombang Panas, Ini Penjelasannya

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang Sinta Andayani mengatakan kondisi panas terik atau gerah disebabkan berkurangnya tutupan awan, karena menjelang awal musim kemarau.

"Potensi pertumbuhan awan hujan mulai mengalami penurunan," ujar Sinta, Sabtu (14/5).

Menurutnya, potensi turun hujan masih tetap ada, karena wilayah Indonesia yang merupakan kepulauan dan memiliki perairan luas. "Air sebagai bahan baku hujan menyebabkan proses konvektif selalu ada," imbuhnya.

Baca juga: Kebakaran Lahan Mulai Melanda Wilayah Kalsel

Dalam hal ini, faktor dinamika atmosfer yang dapat memengaruhi terjadinya hujan, sekali waktu juga masih aktif. "Hanya saja pasokan uap air yang tersedia tidak sebanyak saat musim hujan," jelas Sinta.

Beberapa waktu terakhir, lanjut dia, ada konvergensi dan belokan di sekitar Sumsel, yang menyebabkan potensi hujan. "Sumsel mulai hampir tidak ada hujan dalam satu bulan. Biasanya terjadi saat puncak kemarau, yang diperkirakan pada Juli dan September," tutupnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya