Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MINYAK goreng curah membanjiri berbagai daerah di Pantura Jawa Tengah. Hal ini membuat harga langsung merosot bahkan mencapai Rp13.200 per liter.
Pemantauan, Rabu (4/5), warga di Jawa Tengah bagian utara seperti Pekalongan, Semarang, Grobogan dan Demak tidak lagi merasakan kesulitan mendapatkan minyak goreng curah dengan harga relatif murah karena barang tersedia cukup banyak di berbagai pasar tradisional.
Membanjirnya minyak goreng curah di berbagai daerah tersebut, karena dua hari sebelum lebaran kembali datang migor dari Kalimantan untuk sebanyak 3.000 ton dan didistribusikan ke pasar tradisional di seluruh daerah.
Akibatnya, harga minyak goreng curah yang pada awal Ramadan langka dan harga melonjak menyaingi minyak goreng kemasan Rp20.000-Rp23.000 per liter, sejak memasuki kebaran hingga saat ini telah turun menjadi Rp15.000-Rp17.000 per liter. Bahkan ada distributor yang juga menjual secara eceran di Demak jual melaui jaringan medsos dengan harga di bawah HET Rp13.200 per liter.
Di berbagai pasar tradisional seperti Wiradesa (Pekalongan), Johar (Semarang), Bintoro (Demak) dan Godong (Grobogan) harga minyak goreng curah juga sudah turun dibawah harga migor kemasan. Seorang pedagang sembako di Pasar Johar Semarang, Maryatun, 49, mengatakan sejak banyak operasi pasar dan pedagang digelontor minyak goreng curah, secara perlahan harga terus turun terutama jelang lebaran lalu. "Kita jual sekarang Rp15.000 per liter," tambahnya.
Sebelumnya Manager Daerah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Jateng-DIY Abidarin mengatakan pada pekan kedua April lalu telah didatangkan migor curah sebanyak 2.614 liter dan kemudian menyusul gelombang selanjutnya 3.000 liter. "Jumlah minyak goreng tersedia cukup hingga usai lebaran mendatang, karena kuota kebutuhan Jateng 2.700 ton dan DIY 300 ton," ujar Abidarin.
Dengan adanya dua pengiriman pada April lalu, ungkap Abidarin, maka secara perhitungan stok minyak goreng curah masih tersedia cukup banyak dan secara terjadwal didistribusikan ke pasa, meskipun terjadi lonjakan kebutuhan pada lebaran kemarin. (OL-15)
Harga minyak goreng curah pada tingkat agen itu berarti sekitar Rp18 ribu per liter atau jauh di atas HET subsidi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp14 ribu per liter.
Para pedagang mengaku menerima harga dari distributor Rp14.400, sedangkan para agen menjual seharga Rp15.500 perliter.
Kondisi sebaliknya justru terjadi pada minyak goreng kemasan yang stoknya melimpah di pasar
Sementara itu, ia menuturkan, semenjak pemerintah pusat menyerahkan harga minyak goreng kemasan ke mekanisme pasar, stok minyak goreng kemasan juga stabil.
Ia menegaskan, tugas Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat saat ini adalah memastikan ketersediaan minyak goreng dan bahan pokok lainnya termasuk sembako.
Minyak goreng curah tersebut dikemas kembali dan memberikan hadiah sabun cuci sebagai promo untuk menarik minat beli masyarakat.
Harga minyak goreng curah di 6 pasar tradisional Kota Depok naik lagi. Bahkan, harganya melonjak hingga tembus Rp20 ribu per liter atau Rp40 ribu per 2 liter.
Ia menjelaskan, turunnya harga minyak goreng sudah ditetapkan dari tingkat agen. Para pedagang biasa membeli dalam ukuran jiriken 5 hingga 10 kilogram (Kg).
HARGA minyak goreng naik belakangan ini. Kenaikan terjadi pada minyak goreng kemasan premium Tropical yang hari ini di level Rp44 ribu per 2 kilogram (kg) dan Minyakita di Rp40 ribu per 2 kg.
HARGA minyak goreng curah di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) kini seharga Rp18 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut mengalami penurunan dari sebelumnya Rp22 ribu per kg.
HARGA minyak goreng curah bersubsidi di pasar tradisional Kasih, Kelurahan Naikoten 1 Kota kupang, Nusa Tenggara Timur dijual sebesar Rp14.000 per liter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved