Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Hari Buku Sedunia Jadi Ajang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Lembata

Alexander P Taum
23/4/2022 19:25
Hari Buku Sedunia Jadi Ajang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi  Sosial di Lembata
Sejumlah siswa mengikuti bimbingan belajar Matematika dasar secara gratis di Perpustakaan Lembata, NTT(MI/ALEXANDER P TAUM)


PERINGATAN Hari Buku sedunia, yang jatuh pada 23 April, menjadi momen penting bagi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timuuntuk melaksanakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Salah satu caranya dengan mendorong perpustakaan menjadi spacemaker dalam kegiatan bimbingan belajar Matematika dasar secara gratis bagi peserta Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Lembata.

Kegiatan dilaksanakan  di ruang Auditorium  Perpustakaan Lembata, Sabtu (23/4).

Sebanyak 20 Peserta dimentori para relawan guru-guru, tampak semangat
mengikuti kegiatan bimbel tersebut.

Sebelum bimbel, para peserta mempergunakan waktu untuk membaca buku buku yang tertata rapih di rak buku perpustakaan termegah di Lembata itu.

Momentum membaca buku ini penting sebab buku bukan hanya jendela dunia,
tetapi buku adalah gerbang dunia. Buku juga menjadi indikator penting
dalam meningkatkan indeks literasi.

Pustakawan Lembata, Ignasio Mariano Riangtobi yang biasa disapa Mariano
menjelaskan Program Transformasi  Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
diluncurkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada Tahun
2018 dengan tiga  strategi penting  yaitu, peningkatan layanan
perpustakaan, pelibatan masyarakat dan advokasi (promosi, kemitraan dan
lobi).

Menurut Mariano perpustakaan saat ini tidak hanya sebagai tempat membaca dan meminjam buku melainkan perpustakaan hadir sebagai pembuka ruang.

Perpustakaan, kata Mariano, bukan lagi ruang sepi melainkan hadir
sebagai penyedia tempat bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan kreatif yang mengarah pada pemberdayaan menuju kesejahteraan.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lembata, Burhanudin Kia berharap semua peserta yang sudah terdaftar di antaranya dari SMP St. Pius, SMP St. Theresia Lewoleba dan SMPN 2 Nubatukan agar mengikuti bimbingan  dengan rutin selama  2 bulan.

"Semoga dengan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang Matematika guna
meningkatkan daya saing di sekolah," ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lembata,
Raimundus berjanji akan mendukung penuh pelaksanaan program ini, dan memberikan akses seluas-luasnya dalam pemanfaatan fasilitas perpustakaan.

Selain bimbingan belajar, Dinas Perpustakaan juga melakukan kegiatan
kreatif lain, diantaranya pembentukan Komunitas Cinema Literasi
Lembata yang berkolaborasi dengan para volunteer. Komunitas ini akan
memberikan kursus tentang literasi digital, jurnalistik, fotografi,
video story telling, dan pembuatan film. Mereka yang bergabung dengan komunitas ini akan mendapatkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, jaringan  juga sertifikat. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik