Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
Anggota Komisi III DPR RI Eva Yuliana mengutuk tindak kekerasan oleh geng motor yang melukai dan menyebabkan Daffa Adzin Albasith, 18, meninggal dunia. Korban adalah putra anggota DPRD Kebumen, Jawa Tengah, Madkhan Anis.
Eva meminta Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera mengungkap kekerasan geng motor yang menewaskan siswa kelas XI IPS 3, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, itu.
Korban dibacok orang tak dikenal di Gedongkuning, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta, Minggu (03/04) dini hari
"Saya mengutuk aksi keji yang menyebabkan Daffa meninggal dunia. Semoga ananda Daffa khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Seluruh pelakunya harus segera diminta pertanggungjawaban dan mendapatkan hukuman yang adil," ujar Eva, Senin (4/4).
Menurut Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR RI ini, tindakan yang merenggut nyawa siswa SMA Muhammadiyah itu sudah masuk ranah pidana. Nahas dialami Daffa saat hendak mencari makanan untuk sahur.
Eva meminta kepolisian dapat menangani perkara ini secara tuntas. Pelakunya harus dibawa ke meja hijau.
"Polisi harus segera menangkap para pelaku sebab tidak boleh ada pembiaran terhadap aksi kekerasan. Juga penegakan hukum mesti memberikan efek jera," tegasnya.
Wakil Ketua bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa ini pun mengharapkan kejadian yang memilukan bagi keluarga besar Partai NasDem Kebumen dan Jawa Tengah umumnya ini menjadi cambuk bagi kepolisian untuk melakukan pencegahan. Aksi anarkistis yang berujung kekerasan wajib diantisipasi kepolisian.
Geng semacam ini, lanjut dia, harus dibubarkan dengan diberikan pembinaan dan pengawasan secara ketat. Demikian pula peredaran alkohol yang memicu tindakan kekerasan harus diperketat.
"Jika diantisipasi secara cepat maka dapat meminimalkan jatuhnya korban dari masyarakat yang tidak bersalah," jelasnya.
Eva juga menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga besar Madkhan. "Semoga putra beliau diterima disisi-Nya dan keluarga mendapat kesabaran, tabah juga ikhlas dalam menerima cobaan ini," pungkasnya. (N-2)
Akibat pengeroyokan itu, beberapa pemuda mengalami luka. Setelah mendapat laporan, Tim Sancang bergerak dan menangkap pelaku.
Polisi masih melakukan penelusuran terhadap beberapa anggota gerombolan pemotor lainnya yang diduga ikut terlibat dalam penyerangan.
Menurut Wakil Direktur Reskrimum Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Imam Rachman, perkelahian yang diduga menggunakan senjata tajam itu, diduga direncanakan pada Rabu (16/4) dini hari.
KEPOLISIAN Daerah Jambi dan jajaran tidak akan memberi ampun terhadap berandalan madesu (masa depan suram) yang berkeliaran mengancam atau menyakiti warga dengan senjata tajam.
Pelajar SMK Meninggal Diduga Dianiaya Anggota Geng Motor di Tasikmalaya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved