Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tekan Angka Stunting, Pemkot Bandung Tambah Tenaga Penyuluh

Naviandri
30/3/2022 17:52
Tekan Angka Stunting, Pemkot Bandung Tambah Tenaga Penyuluh
Ilustrasi(DOK MI)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat terus berupaya menekan angka stunting dengan menambah 151 tenaga Penggerak Bangga Kencana Kelurahan (PBKK). Nantinya, mereka akan disebar ke 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung.

"Penambahan tenaga PBKK sebanyak 151 orang merupakan saah satu upaya kita untuk menekan angka stuting di Kota Bandung. Diharapkan dengan adanya penambahan tenaga penyuluh di tiap kecamatan bisa menyelesaikan permasalahan stunting dari hulu," kata Plt Wali Kota Bandung, YanaMulyana di Bandung, Rabu (30/3).

Menurut Yana, program bangga kencana ini harus bisa membantu sampai ke lapisan RT dan RW. Satu penggerak yang berasal dari warga sekitar bisa ada di setiap kelurahan dari warga sekitar. Sehingga bisa lebih memahami masalah masyarakat di sekitarnya dengan harapan nantinya persentase stunting yang saat ini termasuk tinggi, bisa kembali menurun pascapandemi.

"Pada 2021, angka stunting di Kota Bandung mencapai 8,93 persen. Padahal sebelumnya pernah sampai menyentuh 6 persen lebih.  Namun, saat Covid-19 melonjak, angka stunting kita naik lagi," jelasnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Andri Darusman menjelaskan, proses perekrutan tenaga PBKK ini dimulai dari Januari hingga Februari 2022. Tahapan yang dilalui mulai dari pendaftaran, awalnya ada 511 orang pelamar, mereka diseleksi dulu dari administrasi, lalu ujian tulis online, wawancara, pendaftaran ulang. Hingga akhirnya terpilihlah 151 orang yang akan ditugaskan di masing-masing kecamatan.

"Para penyuluh ini memperoleh pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuannya demi percepatan penurunan stunting di Kota Bandung dan dengan penambahan tenaga penyuluh stuting diharapkan bisa menekan kembali angka stuting di Kota Bandung," ujarnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Wahidin menilai selama ini usaha yang dilakukan lebih besar konsentrasi di hilir. Ketika ada yang lahir stunting, semua baru sibuk mengurusi, maka strategi saat ini dilakukan dari hulu.

Mestinya jika setiap calon pengantin harusnya dalam waktu minimal tiga bulan sebelum menikah, harus didampingi oleh para penyuluh. Tim pendamping keluarga ini menyosialisasikan bagaimana pola hidup dengan gizi seimbang serta penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah stunting.

"Menurut hasil riset, ketika perempuan dalam kondisi anemia dan hamil, kemungkinan besar dia akan melahirkan bayi stunting. Jika kita bisa dampingi para calon pengantin ini dari awal, saya yakin angka stunting bisa kita tekan," paparnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya