Seluruh Delegasi pada Kongres XXII GMNI Sudah Membubarkan Diri

Cahya Mulyana
29/7/2025 16:15
Seluruh Delegasi pada Kongres XXII GMNI Sudah Membubarkan Diri
Kongres XXII GMNI.(dok.istimewa)

GERAKAN Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), di hari ke-13 Kongres XXII telah berhasil lahirkan kepemimpinan baru untuk masa bakti 2025-2028 yakni Sujahri Somar sebagai ketua umum dan Amir Mahfut sebagai sekretaris jenderal. Seusai menyampaikan pidato perdana sebagai ketua umum dan ramah tamah pada penutupan Kongres XXII GMNI pada Senin (28/7), Sujahri Somar, Amir Mahfut, dan peserta kongres langsung bersiap-siap untuk meninggalkan Bandung.

“Sekitar bada Maghrib tadi, kawan-kawan sudah mulai berangsur-angsur bersiap meninggalkan Bandung. Mayoritas rute kepulangan Kawan-kawan, adalah menuju Jakarta terlebih dahulu untuk transit di Wisma Trisakti, sebelum nantinya pulang ke daerah masing-masing," kata Sekretaris Jenderal GMNI Amir Mahfut dalam keterangannya, Selasa (29/7).

Arah Jakarta?

Menurut dia, tepat pukul 21.00 WIB, terlihat 6 bus besar berkapasitas 55 penumpang sudah terparkir di sekitar Jalan Asia Afrika. Bus tersebut memulai perjalanan pukul 22.00 WIB dengan tujuan Johar Baru, Jakarta Pusat. 

Ketua Umum GMNI Sujahri Somar melepas kepulangan seluruh delegasi. Menurut dia, kepulangan peserta dilaksanakan serentak dengan bus yang membawa mereka ke Jakarta. "Sekarang giliran saya, sekjen, dan para pimpinan sidang yang siap-siap untuk bergeser ke Jakarta juga. Terimakasih banyak, Bandung. Sampai berjumpa lagi, kalau kata Bung Karno, tempat cintaku yang sesungguhnya”, kelakar Sujahri.

Sudah Selesai?

Ketua Pimpinan Sidang Pleno Tetap Kongres XXII GMNI Christovan Loloh menambahkan bahwa pimpinan sidang yang berjumlah 12 orang pleno dan komisi yang dipilih melalui persidangan yang dihadiri oleh seluruh peserta kongres di Gedung Merdeka, sudah menyelesaikan tugasnya dan bergeser ke Jakarta untuk kemudian lanjut kembali ke tempat masing-masing. 

"Kongres sudah selesai. Siapapun yang menganulir rangkaian proses persidangan yang telah berjalan dan dilalui bersama, sama saja melakukan langkah illegal dan penghianatan terhadap organisasi. Sebagai kader GMNI kita sepatutnya dewasa dalam berorganisasi. Menang dan kalah itu suatu keniscayaan. Klo ga siap kalah ya jangan ikut berkompetisi," pungkasnya. (Cah/P-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya