Headline

Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tingkatkan Kualitas Petani, Astra Terus Lakukan Pendampingan

Bayu Anggoro
25/3/2022 20:35
Tingkatkan Kualitas Petani, Astra Terus Lakukan Pendampingan
Pelepasan ekspor buah naga dari petani di Banyuwangi yang mendapat pendampingan Astra(dok/ASTRA)

 

PT Astra International Indonesia Tbk, berkomitmen untuk meningkatkan pertanian lokal. Hal ini dirasa penting karena sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Head of social engagement PT Astra International Indonesia Tbk,
Triyanto, menjelaskan, pihaknya melalui program Desa Sejahtera Astra
(DSA) senantiasa berkomitmen untuk terus mendampingi para petani lokal.
Seperti di Banyuwangi Jawa Timur, pihaknya sudah sejak lama mendampingi
petani meski program DSA dimulai pada 2018.

"Sejak 2015 kami dengan Pak Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi, saat itu, saling berkunjung," katanya.

Salah satu pendampingan dilakukan untuk petani buah naga. Pendampingan di wilayah itu memasuki tahun kedua.

Melalui CSR-nya, kata dia, DSA fokus untuk memaksimalkan kualitas dari
buah-buahan Banyuwangi yang akan diekspor. "Supaya ekspornya bisa terus
berlanjut," kata dia.

Selain di Banyuwangi, pihaknya pun mendampingi sejumlah desa di Jawa
Timur dengan harapan bisa menjadi desa mandiri. "Kami sudah
menandatangani MoU dengan Gubernur Jawa Timur untuk mengembangkan
desa-desa di Jawa Timur," katanya.

Hasilnya, tambah dia, dari 10 DSA yang masuk kategori mandiri, enam di
antaranya berada di Jawa Timur. Oleh karena itu, pihaknya akan terus
berupaya dalam menciptakan desa-desa menjadi mandiri.

"Kami berharap bisa terus mendampingi, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menurunkan angka kemiskinan," ujarnya.

Hingga saat ini, kata dia, program DSA sudah menjangkau 930 desa di 142
kabupaten di 34 provinsi. Terdapat sejumlah produk unggulan yang siap
ekspor seperti klaster kopi, agrikultur dan olahan, kelautan dan
perikanan, serta wisata kriya dan budaya. "Dalam pelaksanaannya, kami
melibatkan expertise, akademisi, start up, komunitas masyarakat, dan
pemerintah," ujarnya.

Berkat kolaborasi tersebut, petani asal Banyuwangi berhasil mengekspor
buah naga dan buah-buah tropis lainnya ke sejumlah negara Eropa dan
Singapura.

Bertempat di Desa Jembawangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, ekspor senilai Rp1,8 miliar itu dilepas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestyandani, Kamis (24/3).

Pada kesempatan ini hadir juga Direktur Promosi dan Pemasaran Produk
Unggulan Desa, Kementerian Desa PDDT, Syahrul serta Head of social
engagement PT Astra International Indonesia Tbk, Triyanto.

Dalam sambutannya, Ipuk mengatakan, ekspor buah naga ini berasal dari 15 desa di wilayahnya.

Dia menyebut hal ini sebagai bukti kualitas pertanian di daerahnya yang
semakin meningkat. "Kita semakin moncer di bidang pertanian."

Menurut Bupati, keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama semua pihak. Salah satunya PT Astra International Indonesia Tbk yang melalui CSR-nya memberikan pendampingan kepada para petani di wilayahnya itu.

"Keberhasilan dari para petani di desa Jambewangi di Kecamatan Sempu ini merupakan buah dari komitmen dan kerjakeras semua pihak. Mudah-mudahan keterlibatan seluruh unsur ini tidak hanya dalam meningkatkan produksi, tapi juga nilai jual," ujarnya.

Ipuk memuji kualitas buah yang akan diekspor ini. Menurutnya, hasil alam tersebut sudah sesuai dengan standard ekspor sehingga mampu berkompetisi secara global.

"Sebelumnya juga banyak hasil pertanian dari Banyuwangi yang diekspor,"
katanya.

Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa, Kementerian Desa PDDT, Syahrul, memuji keberhasilan Banyuwangi khususnya terkait pertanian.

"Pada 2004, saat ke sini melakukan verifikasi, Banyuwangi masih tercatat sebagai daerah tertinggal. Sekarang perkembangannya luar biasa," ujarnya.

Meski begitu, Syahrul mengingatkan petani Banyuwangi agar tidak berpuas diri.

Salah satunya dengan terus mempertahankan kerja sama petani di setiap
desa. "Desa-desa lainnya harus terus digandeng, supaya kapasitas
produksi jadi lebih besar," katanya.

Selain itu, dia pun meminta kualitas pertanian agar terus dijaga
sehingga mampu berkompetisi di tingkat global. "Pendampingan dari Astra
ini jadi contoh, bagaimana kita membangun desa secara bersama-sama,"
katanya. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya