BALI Safari Park yang merupakan lembaga konservasi satwa pertama di Bali, berhasil menetaskan telur komodo. Anak komodo yang belum genap berusia 1 bulan ini kini masih dirawat secara intensif oleh tim dokter hewan Bali Safari Park.
Menurut Yohana Kusumaningtyas, salah seorang tim dokter hewan Bali Safari Park, saat ini kondisi anakan komodo yang lahir Maret ini dalam keadaan sehat dan aktif. Pemberian pakan dilakukan 2 kali dalam 1 minggu. Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan berat badan masing-masing anakan. Penimbangan berat badan dilakukan tiap 2 minggu
sekali.
Menurut Asisten Kurator Bali Safari Park, Ida Ayu Ari Janiawati, keberhasilan penetasan anakan komodo di Bali Safari Park ini sekaligus yang pertama di Bali. "Ini merupakan keberhasilan pengembangbiakan komodo secara alami dan menjadi yang pertama di Bali," ujarnya, Rabu
(23/3).
Menurut Janiawati, keberhasilan program konservasi ini juga berkat dukungan dari masyarakat yang tidak pernah lelah dalam mendukungn kegiatan konservasi satwa di Bali dengan berkunjung ke Bali Safari Park. Diharapkan ke depannya bayi-bayi komodo ini dapat tumbuh dengan baik dan bisa segera bertemu dengan para sahabat satwa.
"Keberhasilan ini menjadi bukti keseriusan Bali Safari Park menjadi lembaga konservasi terbaik di Bali. Semoga anakan komodo ini berkembang dengan baik dan komodo di Bali Safari Park dapat berkembang biak kembali," imbuhnya.
Komodo yang termasuk jenis kadal terbesar di dunia ini memiliki habitat asli di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dapat ditemukan di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang dan Padar.
Saat ini, Lembaga Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan Komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Aktivitas vulkanis, gempa bumi, kerusakan habitat dan perburuan gelap diperkirakan penyebab utama menurunnya populasi komodo. Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan bahwa komodo masuk dalam spesies yang dilindungi.
Sebelumnya Bali Safari Park yang berlokasi di Kabupaten Gianyar ini juga sukses dengan kelahiran bayi hyena, zebra dan kuda nil pada penghujung 2021. (OL-15)