Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

BBM Ramah Lingkungan Investasi Masa Depan

Haryanto
16/3/2022 20:35
BBM Ramah Lingkungan Investasi Masa Depan
Petugas SPBU melayani pembelian Pertamax(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)


PEMERINTAH  diminta untuk terus mendorong penggunaan energi ramah
lingkungan. Hal ini mengingat hasil riset dari Kementerian Energi SumberDaya Mineral yang menyebutkan cadangan minyak bumi di Indonesia
diperkirakan akan habis dalam sembilan tahun lagi.

Presiden Dewan Energi Mahasiswa Semarang, Didik Armansyah mengatakan,
walaupun penggunaan energi ramah lingkungan lebih mahal di awal, namun hal itu merupakan bentuk investasi. Pasalnya, peran penggunaan energi ramah lingkungan sangat berdampak positif untuk lingkungan yang lebih bersih.

"Energi ramah lingkungan memang lebih mahal di awal, tapi itu bentuk
investasi, agar di waktu yang akan datang lebih murah karena memanfaatkan energi terbarukan," kata Didik.

Untuk itu, lanjutnya, Dewan Energi Mahasiswa Semarang juga terus melakukan kegiatan kampanye energi ramah lingkungan secara langsung ke masyarakat, melalui program desa binaan yang dinamai 'Kampung Energi'. Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan media sosial untuk mengedukasi dan mempublikasikan manfaat dari penggunaan energi ramah lingkungan.

"Di era teknologi, kampanye media menjadi salah satu metode yang efektif untuk mengedukasi dan mempublikasikan manfaat dari penggunaan energi ramah lingkungan," ujar Didik.

Terkait kenaikan harga bahan bakar minyak jenis Pertamax, Didik pun meminta pemerintah agar memberikan edukasi alasan kenaikan BBM. Hal ini dilakukan agar bisa menghindari terjadinya kegaduhan di masyarakat.

"Alangkah lebih baiknya jika pemerintah melakukan edukasi kenapa harga
minyak bisa naik, mungkin masyarakat akan lebih bisa memahami dan bisa
meminimalisasi kegaduhan, karena kenaikan harga sudah diriset dan
diedukasikan ke publik," tandas Didik.

Menurutnya, pemerintah juga perlu melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan transportasi umum atau kendaraan dengan menggunakan energi terbarukan, untuk menghemat penggunaan BBM.

"Jawaban untuk kenaikan harga BBM, dengan menggunakan fasilitas kendaraan umum, atau menggunakan kendaraan yang sudah menggunakan energi baru terbarukan," ungkap Didik.

BBM non subsidi

Terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik, Arya
Sinulingga menuturkan, butuh kesadaran dari masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan yang tidak disubsidi oleh pemerintah. Apalagi bagi mereka yang memiliki mobil mewah, untuk tidak menggunakan BBM subsidi seperti Pertalite.

"Harusnya orang-orang kaya malu pakai Pertalite. Yang namanya BBM untuk
orang kaya, para pemilik mobil mewah ini harusnya jangan disubsidi.
Gunakanlah BBM yang mengikuti harga pasar, karena sangat tidak fair kalau BBM untuk mobil mewah dibebankan ke rakyat lantaran mereka pakai BBM subsidi," ujar Arya.

Dia menegaskan, harus ada kesadaran juga bagi mereka yang memiliki mobil mewah ini untuk bersiap mengikuti harga pasar dalam penggunaan
energinya. Pemerintah akan terus mendorong ke arah sana.

"Apalagi jumlahnya tidak banyak. Para pemilik mobil mewah akan kita
dorong untuk pakai BBM yang tidak disubsidi. Mengikuti harga pasar yang
terjadi, baik naik maupun turun. Jangan membebani rakyat dengan mobil
mewahnya," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya