Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kenaikan Harga Migor, Picu Kenaikan Harga Rempah-Rempah di Lembata

Alexander P. Taum
16/3/2022 18:17
Kenaikan Harga Migor, Picu Kenaikan Harga Rempah-Rempah di Lembata
Kenaikan harga migor di Kabupaten Lembata, NTT memicu kenaikan harga rempah-rempah.(MI/Adi Kristiadi)

HARGA minyak goreng (migor) di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, terus menunjukan tren kenaikan setiap pekan. Kenaikan harga minyak goreng terjadi setiap pekan itu menggeret pula harga rempah-rempah.

Dalam tiga pekan terakhir, pergerakan harga minyak goreng di Lembata, dimulai dari  harga 110 ribu rupiah per Lima liter, 115 ribu dan sekarang 120 ribu rupiah per 5 liter.

Sedangkan harga minyak goreng dengan kapasitas 1/2 liter, kini dibandrol 12 ribu rupiah dari harga sebelumnya 10 ribu rupiah per 1/2 liter.

Landa Bethan, pengusaha toko sembako di Pasar Pada, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Rabu (16/3/2022), mengatakan, kenaikan harga minyak terjadi dalam skala Nasional.

"Sekarang ini kami kesulitan pasokan minyak goreng dari Surabaya. Sudah tiga pekan Surabaya tidak melayani permintaan minyak goreng lagi. Karena itu, harga juga ikutan naik. Setiap Minggu harga berubah naik," ungkap Landa Bethan.

Sementara itu, kenaikan harga minyak goreng menggeret pula harga rempah-rempah. Sejak dua pekan lalu, harga rempah, rempah pun ikut tergeret naik.

Jumadi, pedagang pasar Pada, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, menjelaskan, harga bawang merah, naik dari harga Rp20 ribu per Kg, sekarang Rp30 ribu per kg. Bawang putih naik dari harga Rp30 ribu per kg, menjadi Rp40 ribu per Kg. Tomat pun, naik dari harga sebelumnya Rp15 ribu per kg, sekarang naik menjadi Rp20 ribu per Kg.

Lombok kecil naik dari harga Rp25 ribu per Kg, sekarang naik menjadi Rp30 ribu per Kg. Begitu pula harga Lombok besar dari Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu per Kg.

Menurut Jumadi, pedagang di pasar Pada, kenaikan harga sejumlah rempah-rempah tersebut di pengaruhi kenaikan harga minyak goreng.

"Harga barang ini naik karena ada kenaikan harga minyak goreng. Biasanya kalau orang beli minyak goreng selalu dengan Lombok, tomat, bawang putih, barang merah," ungkap Jumadi.

Ia menyebut, stok rempah rempah tersebut didatangkannya dari luar Lembata. (OL-13)

Baca Juga: Butuh Akselerasi, Kasetpres Heru Layak Jadi Pj Gubernur DKI



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya