Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pimpinan Ponpes Tremas Siap Jadi Benteng Pancasila

Siswantini Suryandari
01/3/2022 15:59
Pimpinan Ponpes Tremas  Siap Jadi Benteng Pancasila
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi (tengah) bersama para pengurus Ponpes Tremas dan jajaran Pemkab Pacitan memberikan Salam Pancasila.(Dok BPIP)

PERGURUAN Islam Pondok Tremas Pacitan, Provinsi Jawa Timur siap jadi benteng Pancasila. Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Majelis Ma'arif Pondok Termas KH Luqman Harist Dimyati saat memberikan sambutan Dialog Salam Kebangsaan yang dilaksanakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, Provinsi Jawa Timur, Senin (28/2).

Salah satu pendiri Program Ayo Mondok itu mengaku Pancasila dilahirkan atas campur tangan para alimil ulama dan kyai. "Pondok Tremas berkomitmen dan siap menjadi benteng Pancasila", tegasnya.

Menurutnya pondok pesantren adalah rumah kecil Nahdatul Ulama, bahkan di era 1983 para ulama dan kyai membuat tim untuk pengkajian terhadap Pancasila di antaranya para alumni Pondok Tremas.

"Dijelaskan saat itu Pancasila adalah penjelmaan sublimasi ajaran Islam yang mentaudkan asyariah aqidah dan tasawuf," paparnya.

Pihaknya juga merasa bangga karena salah satu alumni dari Pondok Tremas menjadi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pamcasila.

Ia berkomitmen para santri dan kyai Pondok Tremas akan selalu menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila di tengah era globalisasi dan ancaman ideologi lain.

Kepala BPIP, Yudian Wahyudi mengapresiasi Pondok Pesantren Tremas karena dari tahun ke tahun tetap konsisten mengawal dan menjaga Pancasila. "Saya juga berterimakasih dan merasa bangga kepada Pondok Tremas yang telah komitmen menjaga Pancasila," ujarnya.

Presiden Asosiasi Universitas Islam Se-Asia itu juga menjelaskan Salam Pancasila bukan untuk mengganti salam keagamaan, melainkan sebuah salam kebangsaan untuk menghormati semua warga negara Republik Indonesia dari berbagai latar belakang agama.

"Tujuan utama Salam Pancasila adalah salam kebangsaan untuk menghormati semua warga negara Republik Indonesia dari berbagai latar belakang agama, budaya, dan apa pun sesuai dengan spirit Bhinneka Tunggal Ika," paparnya.

Menurutnya menyapa dan mengucapkan salam kepada orang lain adalah perilaku terpuji yang dianjurkan oleh semua agama.

Di tengah keragaman tradisi salam di berbagai agama dan budaya Indonesia, penting untuk memiliki tradisi salam yang melintasi batas-batas kultural demi memperkokoh persatuan bangsa.

"Kita memiliki bahasa Indonesia sebagai lingua franca atau bahasa antara, maka sekarang kita memiliki Salam Pancasila sebagai salam perantara atau saluti franca yang dapat dipraktekkan oleh semua warga negara Indonesia," jelasnya.

baca juga: BPIP Luncurkan Video Salam Pancasila Lewat Youtube

Dalam dialog Salam Kebangsaan tersebut mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Pacitan. Sekretaris Daerah Pacitan, Heru Wiwoho Supardi Putra mewakili Bupati Pacitan mengucapkan terima kasih kepada BPIP karena telah melaksanakan Dialog Salam Kebangsaan di Daerah Pacitan khususnya di Pondok Tremas.

"Kami sangat mengapresiasi karena dengan salam kebangsaan tersebut telah memotivasi segenap masyarakat Pacitan khsususnya di Pondok Tremas," paparnya.

Selain itu Pemda Pacitan berharap Salam Pancasila ke depan harus terus digelorakan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

Sebagai warga negara yang dipersatukan karena perbedaan, kemajemukan disatu sisi merupakan kekayaan yang menjadi kekuatan.  Namun di satu sisi jika tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi perpecahan.

"Oleh karena itu semangat membangun bangsa majemuk itu adalah menghargai perbedaan", ucapnya.

"Kondisi yang kita inginkan, masyarakat Pacitan memiliki semangat kebangsaan, beraqhlak mulia, bermoral, beretika berbudaya dan berkemampuan di masyarakat yang berkultur dengan berdaya saing di era globalisasi," harapnya. (RO/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya