Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
DALAM upaya mengenalkan makna Salam Pancasila sebagai salam perekat dan pemersatu bangsa ke masyarakat luas, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meluncurkan video pendek Salam Pancasila berdurasi 5 menit 30 detik melalui kanal Youtube BPIP https://bit.ly/LaunchingSalamPancasila, dan https://youtu.be/YdOvJGaYDsE, Rabu (9/2)
Kepala BPIP, Prof Yudian Wahyudi dalam sambutan saat peluncuran, menyampaikan salam sebagai perilaku terpuji yang dianjurkan oleh semua agama.
"Menyapa dan mengucapkan salam kepada orang lain adalah perilaku terpuji yang dianjurkan oleh semua agama. Karena itu dalam berbagai tradisi keagamaan, salam adalah bagian penting," ujar Yudian.
Ditambahkan oleh Yudian bahwa di tengah keragaman tradisi salam di berbagai agama dan budaya Indonesia, penting untuk memiliki tradisi salam yang melintasi batas-batas kultural demi memperkokoh persatuan bangsa.
"Kita memiliki Bahasa Indonesia sebagai lingua franca atau bahasa antara, maka sekarang kita memiliki Salam Pancasila sebagai salam perantara atau saluti franca, yang dapat dipaktekkan oleh semua warga negara Indonesia," lanjutnya.
Salam Pancasila merupakan salam yang diadaptasi dari Salam Merdeka yang disampaikan Presiden Soekarno tak lama setelah kemerdekaan Indonesia. Salam merdeka dipekikkan untuk mengingatkan bahwa kita bangsa merdeka dan tidak mau dijajah lagi. Salam Pancasila mulai dikenalkan oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan pada acara kegiatan penguatan Pendidikan Pancasia di Istana Bogor pada 12 Agustus 2017.
Hadir dalam pertemuan pada saat itu adalah Presiden Joko Widodo dan anggota Dewan Pengarah BPIP yang saat itu masih bernama Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila atau UKP PIP) yaitu Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Prof Ahmad Syafii Maarif dan Prof Mahfud MD. Mereka turut mempraktikkan Salam Pancasila bersama ratusan mahasiswa yang hadir.
Prof Yudian pun kemudian mengajak hadirin untuk mempraktikkan Salam Pancasila dengan mengangkat tangan kanan di atas pundak dan berjarak sejengkal dari dahi kanan dengan jari-jari rapat. Gerakan harus sedikit menghentak lalu menyeru dengan lantang "Salam Pancasila".
Dalam kaitannya dengan tujuan disampaikannya Salam Pancasila, Yudian dengak tegas menyampaikan bahwa Salam Pancasila bukan untuk menggantikan salam keagamaan
baca juga: BPIP Beri Pembekalan Pancasila di Politeknik Siber dan Sandi Negara
"Salam Pancasila bukan untuk mengganti salam keagamaan. Tujuan utama salam Pancasila adalah Salam Kebangsaaan untuk menghormati semua Warga Negara Republik Indonesia dari berbagai latar belakang agama, budaya apapun sesuai dengan spirit Bhineka Tunggal Ika," tegasnya.
Ia mengharapkan hadirnya video Salam Pancsasila ini dapat turut menjawab pentingnya salam Salam Pancasila sebagai salam perekat dan pemersatu bangsa. Yudian mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Direktorat Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila telah bekerja menyelesaikan pembuatan video Salam Pancasila. (RO/N-1)
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengungkapkan pemikiran kemerdekaan Republik Indonesia tidak lepas dari pemikiran besar KH M. Hasyim Asy'ari.
Pentingnya membumikan Pancasila melalui Tridharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
ANGGOTA DPR RI Daerah Pemilihan Papua, Tonny Tesar, menggandeng Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kegiatan penguatan implementasi Pancasila di Jayapura, Rabu (20/8).
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved