Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PENYALURAN kredit UMKM sektor perbankan di Provinsi Lampung pada triwulan VI 2021 mengalami peningkatan dari periode yang sama 2020, dari 30,57% menjadi 31,25%. Secara nominal, penyaluran kredit di sektor UMKM pada 2021 mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama 2020 dari Rp20,89 triliun menjadi Rp22,50 triliun (year on year/yoy), atau meningkat Rp1,61 triliun (7,71%). Sedangkan secara triwulanan meningkat 2,29% (quarter to quarter-qtq).
Kepala OJK Lampung Bambang Hermanto mengungkapkan hal itu pada konferensi pers kinerja sektor jasa keuangan Triwulan IV Tahun 2021 di Provinsi Lampung, yang dilakukan secara virtual, pada Selasa(1/3).
Ia mengungkapkan penbiayaan kepada sektor UMKM juga dilakukan oleh lembaga pembiayaan non bank yakni PT PNM, PT Pegadaian (persero), Lembaga Keuangan Mikro, Fintech P2P Lending dan Securities Crowd Funding yang memang memiliki segmentasi pasar utama kepada sektor UMKM.
“Berbagai upaya juga terus dilakukan OJK Lampung untuk mendukung pengembangan usaha maupun pembiayaan kepada UMKM antara lain dengan mendorong penyaluran pembiayaan secara digital baik melalui inisiasi masing-masing lembaga jasa keuangan maupun melalui kolaborasi antara perbankan dengan Fintech P2P Lending, memperluas akses UMKM terhadap sumber-sumber pembiayaan maupun akses pelatihan pengembangan kapasitas usaha antara lain melalui Forum Ekspor Lampung untuk pembiayaan UMKM Ekspor, Kegiatan Bussiness Matching UMKM dengan Lembaga Jasa Keuangan, dukungan terhadap program Bangga Buatan Indonesia (BBI) serta monitoring dan evaluasi penyaluran KUR”, kata Bambang.
Baca juga: BI: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 5,5% di Januari
Ia mengungkapkan dengan mendorong peningkatan pembiayaan dan pengembangan kapasitas usaha sektor UMKM diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi di Provinsi Lampung.
Ia juga menjelaskan pertumbuhan industri jasa keuangan di Lampung mengalami pertumbuhan positif. Total aset perbankan pada triwulan IV – 2021 mengalami pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan triwulan IV – 2020, yaitu meningkat sebesar Rp11,18 triliun atau tumbuh sebesar 11,56% dari Rp96,73 triliun menjadi Rp107,91 triliun (yoy). “Demikian juga jika dibandingkan dengan posisi triwulan III – 2021 (qtq) total aset juga tercatat meningkat sebesar Rp3,35 triliun atau 3,20% dari sebesar Rp104,56 triliun menjadi Rp107,91 triliun. Hal ini sejalan dengan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar Rp3,69 triliun atau 5,39% jika dibandingkan dengan periode triwulan IV – 2020 (yoy) dari sebesar Rp68,34 triliun menjadi sebesar Rp72,02 triliun.”
Baca juga: UMKM di Sulsel Bertambah, Nilai Ekspor Meningkat
Jika dibandingkan dengan posisi triwulan III – 2021 (qtq) kredit tercatat meningkat juga Rp1 triliun atau 1,41% dari Rp71,02 triliun menjadi Rp72,02 triliun. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga juga tumbuh sebesar 9,78% atau naik Rp5,25 teiliun (yoy).
Bambang menjelaskan pertumbuhan kredit relatif baik menurut jenis penggunaan, yakni Kredit Modal Kerja dengan share terbesar 45,49% dari total kredit tercatat tumbuh 9,86% (yoy) dan 2,34% (qtq). Sedanhkan Kredit Konsumtif yang memiliki share 38,56% tercatat tumbuh 2,54% (yoy) dan 0,48% (qtq), dan Kredit Investasi tumbuh 0,49% (yoy) dan 1,06% (qtq).
“Sementara jika dilihat dari sektor ekonomi, tercatat tiga sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan kredit tertinggi secara tahunan (yoy) adalah Sektor Pertanian tumbuh 12,03%, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh 7,70% dan Sektor Industri Pengolahan tumbuh 7,28%,” ujarnya.
Menurut dia, pertumbuhan penyaluran kredit di tiga sektor ekonomi tersebut sejalan dengan pertumbuhan tiga sektor yang memang dominan pada Distribusi PDRB berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Lampung.
Ia menjelaskan peningkatan pertumbuhan kredit di Lampung triwulan IV – 2021 secara nasional yoy lebih tinggi (nasional 4,94% dan Lampung 5,39%). Pertumbuhan tersebut diiringi dengan penurunan rasio NPL secara triwulanan dari 4,86% menjadi 4,55%, meskipun masih belum membaik seperti di triwulan IV – 2020, yang tercatat hanya sebesar 2,43%. Sementara rasio NPL kredit UMKM juga menurun secara triwulanan dari posisi September 2021 sebesar 4,04% menjadi 3,88% pada Desember 2021, namun masih meningkat dibandingkan dengan triwulan IV – 2020 yang tercatat sebesar 3,08%.
“Permintaan kredit yang meningkat didorong oleh peningkatan pemulihan dunia usaha dan dukungan kebijakan-kebijakan dari Pemerintah, OJK dan lembaga lain yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)” ujar Bambang. (OL-11)
PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo).
Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng, menyambut baik wacana permodalan Koperasi Desa Merah Putih melalui pinjaman Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Menurutnya, perbankan juga perlu menyesuaikan struktur biaya dana, termasuk dana pihak ketiga dan bunga kredit, agar penyaluran kredit semakin efektif.
Bank Indonesia mencatat, sebanyak 38,1 juta UMKM telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk menerima pembayaran.
Harli belum bisa memastikan total kerugian negara dalam kasus ini. Sebagian data yang didapat Kejagung berasal dari laporan masyarakat.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) meraup laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan aset mencapai sebesar Rp2.098,23 triliun pada triwulan I 2025.
Pemerintah Kabupaten Sleman terus menunjukkan komitmen dalam transformasi digital pengadaan barang dan jasa serta penguatan ekonomi lokal
SEBANYAK 20 perempuan pelaku UMKM dari Jawa Tengah didapuk menjadi yang terbaik pada Program Women Ecosystem Catalyst (WEC) Season 2.
Perjalanan usaha sering kali berawal dari kecintaan pada tradisi keluarga. Inilah yang dialami Ratna, pemilik Baker’s Gram, sebuah UMKM di bidang kuline.
Keberadaan ritel modern sebagai mitra pemerintah sangat strategis dalam memperluas akses pasar, memperpendek rantai distribusi, serta menjaga pasokan dan harga pangan yang terjangkau
BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp69,8 triliun kepada 8,29 juta pelaku UMKM hingga Mei 2025, sebagai wujud komitmen memperkuat ekonomi kerakyatan.
Sinergitas antara BI dengan Pemkab Tegal ini terhitung untuk ke-3 kalinya dalam rangkaian kegiatan Slawi Ageng dan merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi ke-424 Kabupaten Tegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved