Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Grobogan Ditargetkan Mampu Suplai Kebutuhan Benih Kedelai Nasional

M Ilham Ramadhan Avisena
26/2/2022 12:18
Grobogan Ditargetkan Mampu Suplai Kebutuhan Benih Kedelai Nasional
Tanaman Kedelai(ANTARA FOTO/Andreas Fitri A)

KEBUTUHAN masyarakat terhadap bahan pangan bergizi yang mengandung protein nabati tinggi terus meningkat. Terlebih di masa pandemi covid-19, ketika asupan makanan sangat mendukung sistem kekebalan tubuh. Salah satu bahan pangan yang menyediakan hal tersebut adalah kedelai.

Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yuris Tiyanto mengungkapkan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan kedelai di tahun ini, Kementan akan memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu hektare (ha) yang tersebar di 16 daerah, salah satunya Jawa Tengah.

"Dari 52 ribu ha nantinya akan dijadikan benih pada luasan 30 ribu hektare (dengan produktivitas benih 1 ton/ha) dan menghasilkan 30 ribu ton benih yang selanjutnya akan digunakan untuk areal tanam kedelai menggunakan anggaran non-APBN," kata Yuris melalui keterangannya yang dikutip, Sabtu (26/2).

Kabupaten Grobogan selama ini dikenal sebagai sentra kedelai siap mendukung langkah itu. Bahkan, menurut Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto, di tahun ini, pihaknya menargetkan akan mengembangkan kedelai seluas 25 ribu ha.

"Sebaran lokasi pengembangannya ada di Kecamatan Gabus, Ngaringan, Kradenan, Wirosari, Pulokulon, Toroh, Geyer, Tawangharjo, Purwodadi, Kedungjati, Tanggungharjo, Tegowanu, Karangrayung, dan Penawangan," ucap Sunanto.

Baca juga: Kementan Petakan Strategi Penanaman Kedelai

Nantinya, hasil panen kedelai sebagian besar akan dijadikan benih, sisanya untuk keperluan konsumsi yang selama ini diserap oleh konsumen di DIY dan Jawa Barat khususnya Sumedang sebagai bahan olahan pangan.

"Selama ini, kita menyuplai benih kedelai bahkan sampai ke Sulsel, Kalimantan dan NTB," ungkapnya.

Benih kedelai, lanjut Sunanto, yang dikirim hampir ke seluruh Indonesia itu memiliki beberapa keunggulan.

"Kedelai varietas Grobogan yang pasti bukan GMO atau nontransgenik. Potensi produksi tinggi, mencapai 3,2 ton per hektare. Bahkan di sini, pernah menghasilkan kedelai 3 ton per hektare," imbuhnya.

Oleh karena itu, Sunanto mengajak para petani untuk kembali menanam kedelai. Karena, menanam kedelai sebenarnya lebih menguntungkan dibandingkan padi dan jagung.

"Kalau dihitung harian, pendapatan petani kedelai adalah Rp152.941 per hari dengan input usaha tani per hektare hanya Rp5 juta sedangkan padi per hari kurang lebih Rp143.500 dan jagung Rp118.182 per hari dengan input usaha tani masing-masing dirata-ratakan sebesar Rp15 juta per hektare," jelas Sunanto.

Oleh karena itu, usaha tani kedelai yang kompetitif didukung jaminan pasar dan harga, menurutnya, akan kembali menggairahkan para petani untuk kembali menanam kedelai.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya