Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEBUTUHAN masyarakat terhadap bahan pangan bergizi yang mengandung protein nabati tinggi terus meningkat. Terlebih di masa pandemi covid-19, ketika asupan makanan sangat mendukung sistem kekebalan tubuh. Salah satu bahan pangan yang menyediakan hal tersebut adalah kedelai.
Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yuris Tiyanto mengungkapkan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan kedelai di tahun ini, Kementan akan memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu hektare (ha) yang tersebar di 16 daerah, salah satunya Jawa Tengah.
"Dari 52 ribu ha nantinya akan dijadikan benih pada luasan 30 ribu hektare (dengan produktivitas benih 1 ton/ha) dan menghasilkan 30 ribu ton benih yang selanjutnya akan digunakan untuk areal tanam kedelai menggunakan anggaran non-APBN," kata Yuris melalui keterangannya yang dikutip, Sabtu (26/2).
Kabupaten Grobogan selama ini dikenal sebagai sentra kedelai siap mendukung langkah itu. Bahkan, menurut Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto, di tahun ini, pihaknya menargetkan akan mengembangkan kedelai seluas 25 ribu ha.
"Sebaran lokasi pengembangannya ada di Kecamatan Gabus, Ngaringan, Kradenan, Wirosari, Pulokulon, Toroh, Geyer, Tawangharjo, Purwodadi, Kedungjati, Tanggungharjo, Tegowanu, Karangrayung, dan Penawangan," ucap Sunanto.
Baca juga: Kementan Petakan Strategi Penanaman Kedelai
Nantinya, hasil panen kedelai sebagian besar akan dijadikan benih, sisanya untuk keperluan konsumsi yang selama ini diserap oleh konsumen di DIY dan Jawa Barat khususnya Sumedang sebagai bahan olahan pangan.
"Selama ini, kita menyuplai benih kedelai bahkan sampai ke Sulsel, Kalimantan dan NTB," ungkapnya.
Benih kedelai, lanjut Sunanto, yang dikirim hampir ke seluruh Indonesia itu memiliki beberapa keunggulan.
"Kedelai varietas Grobogan yang pasti bukan GMO atau nontransgenik. Potensi produksi tinggi, mencapai 3,2 ton per hektare. Bahkan di sini, pernah menghasilkan kedelai 3 ton per hektare," imbuhnya.
Oleh karena itu, Sunanto mengajak para petani untuk kembali menanam kedelai. Karena, menanam kedelai sebenarnya lebih menguntungkan dibandingkan padi dan jagung.
"Kalau dihitung harian, pendapatan petani kedelai adalah Rp152.941 per hari dengan input usaha tani per hektare hanya Rp5 juta sedangkan padi per hari kurang lebih Rp143.500 dan jagung Rp118.182 per hari dengan input usaha tani masing-masing dirata-ratakan sebesar Rp15 juta per hektare," jelas Sunanto.
Oleh karena itu, usaha tani kedelai yang kompetitif didukung jaminan pasar dan harga, menurutnya, akan kembali menggairahkan para petani untuk kembali menanam kedelai.(OL-5)
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Jebolnya tanggul sungai berada di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
Perubahan struktur tanah dikarenakan sedang ada pembangunan talud
Banjir setinggi 50 cm merendam Purwodadi akibat hujan dan drainase yang tersumbat dari lumpur banjir sebelumnya.
Banjir di Grobogan dan Kudus masih belum menunjukan tanda surut dan masih mengganggu aktivitas warga.
Kemenag bersama Baznas dan LAZ menyerahkan sejumlah bantuan sembako, logistik, terapi trauma healing, dan mendonasikan uang tunai pada pemerintah darah setempat.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Kasus PHK di Jawa Tengah diperkirakan semakin meningkat hingga akhir tahun mendatang. Hal ini seiring semakin bertambahnya sejumlah perusahaan (industri) yang tutup .
GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengatakan saat ini pihaknya terus menggencarkan pembangunan rumah sederhana layak huni (RSLH).
CJIBF hadir sebagai forum kolaborasi untuk membangun potensi-potensi wilayah di Jawa Tengah.
Terpilihnya Kaesang dan keterlibatan penuh Jokowi menjadi sinyal bahwa wilayah Jawa Tengah akan dijadikan pondasi baru bagi PSI
Air laut pasang (rob) diperkirakan akan mencapai puncaknya dengan ketinggian 1 meter terjadi pukul 13.00-16.00, sehingga berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved