Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

APP Sinar Mas Sumbang GPS Collar, Alat Pantau Pergerakan Gajah untuk BKSDA Sumatra Selatan

Dwi Apriani
22/2/2022 19:45
APP Sinar Mas Sumbang GPS Collar, Alat Pantau Pergerakan Gajah untuk BKSDA Sumatra Selatan
APP Sinar Mas menyerahkan alat GPS pemantau gajah kepada BKSDA Sumsel(MI/DWI APRIANI)

 

BALAI Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan menerima
bantuan tiga unit alat pemantau pergerakan satwa atau GPS Collar dari Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.

Piranti itu dipasangkan pada gajah Sumatra yang berada di kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnu Barata mengatakan pemasangan GPS Collar ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga kelestarian satwa dilindungi gajah Sumatra. Populasi gajah di kawasan SM Padang Sugihan terpantau lebih dari 46 ekor.

"Pemasangan GPS Collar ini juga sebagai langkah sistem peringatan dini atau upaya mitigasi terhadap konflik gajah dengan manusia," kata dia, Selasa (22/2/2022).

Sejauh ini BKSDA sudah memasang GPS Collar pada seekor gajah betina di
kawasan SM Gunung Raya, di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Gajah
tersebut hidup bersama empat gajah lain.

BKSDA sangat menyambut baik kepedulian dari APP Sinar Mas atas pelestarian satwa dilindungi di kawasan Padang Sugihan karena mamalia bertubuh besar ini memiliki wilayah jelajah hingga ke areal Hutan Tanam Industri.

Dalam satu hari, gajah diperkirakan menjelajah wilayah sejauh 3 kilometer hingga masuk ke areal perusahaan mitra pemasok APP Sinar Mas atau perkebunan milik masyarakat.

"Dengan dipasangnya alat GPS ini, maka pergerakan gajah ini akan terpantau, sehingga masyarakat sekitar kawasan hutan dapat mengantisipasi. Semisal gajah akan masuk ke perkampungan atau ke areal perkebunan," tambahnya.

<>Yang pertama<>

Ketua Forum Konservasi Gajah Donny mengatakan upaya pelestarian gajah
dengan pemasangan GPS Collar ini menjadi yang pertama di Indonesia
dilakukan kalangan di luar pemerintah.

"Ini menumbuhkan semangat baru bagi kami terutama bagi para pecinta satwa gajah, bahwa dengan dipasangnya GPS Collar ini akan ditemukan pengetahuan baru yang penting dalam upaya pelestariannya," ungkapnya.

Sementara itu, Head of Landscape Conservation, Health, Safety & Environment APP Sinar Mas Jasmine NP Doloksaribu mengatakan saat ini perusahaan memiliki program konservasi terhadap tiga spesies yang menjadi prioritas yaitu harimau sumatra, gajah sumatra, dan orang utan.

"Setiap program bertujuan untuk mempertahankan populasi hingga
menambah jumlahnya," tambahnya.

Ketua Perkumpulan Jejaring Hutan dan Satwa (PJHS) Syamsuardi mengatakan
pemasangan tiga unit GPS Collar ini direncanakan pada Maret 2022 dengan
menggunakan tim yang terdiri dari beragam unsur.

"Hanya tiga gajah liar yang akan dipasangkan GPS ini, artinya akan dipilih gajah yang paling dominan dari 46 ekor yang ada," tandasnya.

Sementara itu, Tim Ahli PJHS Wishu Sukmantoro menambahkan saat ini
pemasangan alat GPS terhadap satwa yang dilindungi telah menjadi tren di seluruh dunia karena menjadi teknologi terbaru.

GPS Collar dengan berat sekitar 15 kilogram ini akan dipasangkan seperti kalung pada gajah, sehingga pihak terkait dapat memetakan pergerakannya. Alat ini menggunakan baterai yang didesain berdaya tahan hingga 2-3 tahun.

"Dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara seperti Thailand dan
Malaysia, bisa dikatakan Indonesia jauh sudah lebih baik karena sudah
menggunakan GPS Collar ini, yang bisa memantau pergerakan gajah hanya
melalui gawai," pungkasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya