Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEBAGAI negara kepulauan dan masih memiliki banyak daerah terpencil, digitalisasi menjadi sebuah keharusan bagi Indonesia. Hal itu bukan saja dalam bidang ekonomi, melainkan juga bisa diterapkan dalam sistem administrasi kependudukan.
Itu sebabnya peluncuran Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri mendapatkan respons positif pengamat birokrasi Varhan Abdul Aziz. Menurut Varhan, SIAK Terpusat benar- benar merupakan wujud budaya inovasi tiada henti dan berkelanjutan yang berkembang di Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Dukcapil Ingatkan Bahaya Jual Swafoto KTP-E
Secara pribadi ia mengaku sebenarnya lebih setuju jika SIAK yang merupakan inovasi terbaru Kemendagri khususnya Ditjen Dukcapil agar layanan adiminstrasi kependudukan lebih cepat dan berkualitas itu lebih merupakan revolusi.
“Tetapi mengingat bahwa SIAK Terpusat itu hadir sebagai perkembangan dari Sistem Manajemen Informasi Kependudukan (SIMDUK) 1995, lalu berubah menjadi Sistem Informasi Registrasi Penduduk (SIREP) pada 2000 sebelum saat ini menjadi SIAK Terpusat, mungkin lebih bijak kalau kita menyebutnya sebagai hasil inovasi berkelanjutan. Padahal, dari produk 2000-an ke produk terakhir yang canggih itu, lompatan hasilnya benar-benar revolusioner,” kata Varhan, yang juga wakil sekretaris jenderal LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira).
Menurut Varhan, kehadiran SIAK Terpusat akan makin memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai administrasi kependudukan atau Adminduk. Pasalnya, SIAK Terpusat memungkinkan pelayanan adminduk di berbagai daerah, bahkan di luar negeri dapat diintegrasikan. Dengan demikian, masyarakat dapat mengurus dokumen Adminduk di mana pun dan kapan pun.
“Ini tentu memudahkan dan pas di era teknologi informasi, membuat Indonesia tidak menjadi negara pinggiran dalam perkembangan pelayanan publik, satu hal yang menandai kemajuan suatu bangsa,” kata Varhan.
Dengan kemajuan tersebut, Kementerian Dalam Negeri akan mampu memberikan pelayanan publik yang lebih cepat dan lebih berkualitas.
“Kalau dalam bahasa pelayanan publik era ini, dengan SIAK Terpusat, Kemendagri melalui Ditjen Dukcapil nyata-nyata telah membantu masyarakat merasakan kehadiran negara dalam kehidupan mereka bahkan dalam gengaman, hari per hari, jam demi jam, kapan pun diperlukan,” kata dia.
Apalagi, tambah Varhan, bentuk hadirnya negara dalam hal ini pun penuh dengan kemudahan. “Ibaratnya, dalam bahasa iklan gadget pertengahan 2000-an, Kemendagri telah memfasilitasi publik untuk merasakan the world in your palm, dunia berada dalam genggaman anggota masyarakat, karena pemerintah mendorong aplikasi kemajuan teknologi informasi," kata Varhan.
Varhan juga berharap SIAK Terpusat yang direncanakan oleh Dirjen Dukcapil Kemendagri akan terpasang di 514 daerah se Indonesia juga diikuti kesiapan jajaran Disdukcapil se Indonesia.
Sebelumnya, Mendagri Tito menyatakan salut atas kemajuan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang terus mengalami perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari sistem pelayanan yang sebelumnya manual kini menjadi digital.
"Saya melihat banyak sekali kemajuan yang sudah dicapai oleh rekan-rekan Dukcapil yang tadinya manual, bertemu fisik, sekarang dengan adanya digitalisasi di bidang Kedukcapilan, pemerintahan berbasis elektronik, masyarakat lebih dimudahkan," kata Tito.
Mantan Kapolri itu mengatakan bahwa saat ini data kependudukan yang sudah masuk pada big data nasional mencapai 99,215. Ia juga mengatakan, digitalisasi data kependudukan telah memberikan banyak manfaat dan kemudahan. Sebagai contoh, sistem kependudukan berbasis digital tersebut bisa digunakan oleh banyak sektor pemerintah, seperti soal rancangan pembangunan baik pusat maupun daerah, jumlah penduduk yang melahirkan, data stunting, data pasien covid-19, data testing dan tracing, dan data vaksinasi selama pandemi covid-19.
Bahkan, data Bantuan Sosial (Bansos) juga dapat diketahui melalui Big Data Dukcapil, yang membuat penyaluran Bansos menjadi efektif. (RO/A-1)
WAKIL Gubernur Jakarta Rano Karno mengomentari data Disdukcapil terkait perkiraan jumlah pendatang baru di Ibu Kota setelah periode libur Lebaran 2025.
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memberikan klarifikasi terkait dugaan maladministrasi dalam penerbitan akta kelahiran
Menurut Dewa Juli, metode jemput bola yang diterapkan ini diakui sangat efektif, khususnya bagi masyarakat yang kesulitan mengurus dokumen administrasi kependudukan (Adminduk).
Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Arya Bima Sugiarto kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Kaltim, Kasmawati.
Kemendagri mengingatkan dinas dukcapil agar lebih teliti dan hati-hati dalam menerbitkan NIK baru untuk penduduk dewasa.
SEJUMLAH mahasiswa Jakarta mengeluhkan namanya dicoret dari daftar penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) dengan penyaluran tahap I 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved