Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Serunya Menikmati Choi Pan di Singkawang

Retno Hemawati
15/2/2022 06:00
Serunya Menikmati Choi Pan di Singkawang
Choi Pan(MI/Retno Hemawati)

Kurang lengkap rasanya jika berkunjung ke Kota Singkawang atau atau San Khew Jong tanpa mencicipi hidangan khas choi pan. Choi pan merupakan istilah bahasa Hakka yang berarti kue yang berisi sayuran.

Di kota ini, choi pan mudah ditemui hingga sudut-sudut kampung. Namun kali ini Media Indonesia berkunjung ke Pondok Choi Pan Agus di Kampung Pasiran, Singkawang.

Pondok Choi Pan Agus menyediakan dua jenis choi pan, yakni yang berisi bengkuang dan kucai. Mereka menyajikan choi pan dengan nampan beralaskan daun pisang berisi 100, 50, atau bahkan hanya 25 buah. Harga per buah choi pan dibanderol Rp2.000. "Ini harga yang disesuaikan, sekarang Rp2.000, ya karena semua harga-harga naik," kata Nur Laila, istri pemilik Pondok Choi Pan Agus.

Dia bercerita, dalam sehari bisa membuat 400 hingga 500 buah. "Setiap hari dibuat, tidak mendadak, tetapi dipersiapkan," tuturnya.

Agus sang suami yang berada di dapur menambahkan, "Choi pan ini kami buat fresh, tidak seperti yang lain diambil dari kulkas yang beku. Benar meman tidak mendadak, kami siapkan secukupnya, atau tergantung permintaan. Biasanya mereka akan pesan jika dalam jumlah banyak. Tidak setiap hari laku banyak, tetapi kalau sisapun akan kami buang karena sudah tidak bisa dijual lagi.

Menyantap choi pan, umumnya berteman dengan sambal. Tetapi jika orang kurang suka pedas, bisa ditambahkan kecap atau lada. Kondimen itu semua terhidang di meja.

Pondok Choi Pan Agus ini juga menjual aneka masakan khas Tiongkok. "Sayangnya kami tidak punya daftar menu, tamu ingin apa, yang bisa saya buat maka akan saya buatkan," kata Agus.

Agus menambahkan, umumnya dia tidak berdagang pada Hari Senin, tetapi kali ini saat masih Imlek dan merayakan Cap Go Meh tetap buka dengan alasan melayani tamu yang masih ingin makan di sini.

CEO PT Smart Cakrawala Aviation atau Smart Aviation, Pongky Majaya yang merupakan pelanggan setia di kedai ini bercerita, "Biasanya choi pan bisa berisi rebung, wortel, dan lain-lain. Tapi memang di kedai ini hanya ada dua macam."

Saat itu Pongky yang hadir bersama dengan kolega dan rekan kerja juga mencicipi hidangan lain yang tersedia yakni mi goreng, bihun goreng, dan kwetiauw goreng.

Jangan lupa juga untuk mencoba minuman jeruk di sini. Minuman jeruk jeruk kecil atau kalau di Singkawang dikenal dengan sebutan jeruk sambal. Selain itu yang khas, coba juga minuman sari tahu. Tampilannya sama sekali tidak terlihat seperti tahu, tetapi ternyata yang dimaksud adalah susu kedelai.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya