Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
TUJUAN pemerintah memberikan otonomi khusus pada Papua sejatinya guna mengejar ketertinggalan provinsi tersebut dari daerah lain. Mengejar ketertinggalan itu bukan saja dalam hal pembangunan, namun juga pendidikan atau sumber daya manusia.
Karena itu pengamat birokrasi Varhan Abdul Aziz berharap para pelajar dan mahasiswa Papua bisa memanfaatkan peluang tersebut untuk menimba ilmu demi untuk kemajuan Papua. "Sebagaimana dinyatakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, sejumlah mahasiswa yang dipulangkan dengan alasan persoalan internal dan perkembangan di kampus masing-masing di luar negeri. Jadi tidak elok kalau kemudian dibawa-bawa, bahkan dibungkus dengan urusan politik,” kata varhan, yang juga wakil sekretaris jenderal di LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira).
Baca juga: Menag Sebut Toleransi Sempurnakan Keindahan Papua
Varhan mengingatkan bahwa BPSDM Papua memegang standard tiga kriteria sehingga akhirnya mengambil kebijakan untuk memulangkan para mahasiswa tersebut. Salah satunya adalah batas waktu studi maksimal enam tahun untuk sarjana strata satu (S1).
“Itu waktu yang lebih dari rata-rata masa belajar S1 yang hanya 4,5 tahun. Mengingat penerima beasiswa seharusnya kalangan terpilih, itu lebih dari cukup. Masak harus sampai delapan tahun? Itu di Indonesia pun kriterianya mahasiswa abadi,” kata dia.
Selain itu BPSDM juga merujuk nilai hasil studi, serta disiplin mahasiswa, seperti sejauh mana mereka melaporkan secara reguler kemajuan belajar kepada pihak Pemerintah Daerah Papua, sebagai pertimbangan dalam keputusan pemulangan ini.
“Namanya saja mahasiswa beasiswa, pastinya sejak awal mereka tahu, paham dan siap menjalankan prosedur standard operasional (SOP) yang menjadi ketetapan program tersebut,” kata Varhan.
Di luar itu, Varhan menyesalkan peluang yang kurang dimanfaatkan para mahasiswa beasiswa Pemprov Papua tersebut. Di tengah segala kesulitan, termasuk pandemi yang membawa dampak ke segala sektor, termasuk ekonomi dan pendidikan, seharusnya kesempatan menimba ilmu di universitas-universitas luar negeri disyukuri dengan belajar dan menimba pengalaman.
“Secara kesempatan, mereka itu tergolong mahasiswa crème de la crème, kalangan sangaat sedikit yang terpilih untuk mendapatkan pembiayaan pemerintah. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan dan digunakan sungguh-sungguh. Pemprov Papua menurut saya menarik mereka pulang. Lebih baik mengganti mereka yang menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan para pemuda lain yang punya niat lebih sungguh-sungguh,” ujarnya. (RO/A-1)
Riset ini mengungkap perbedaan mencolok dalam cara Gen X dan Millennial mengelola pendidikan, kesejahteraan emosional, pengeluaran, dan waktu bersama keluarga.
Generasi alpha adalah anak-anak yang lahir dan tumbuh sudah dengan teknologi yang luar biasa. Apalagi generasi beta ke depan.
Materi literasi keuangan ini meliputi perkenalan tentang industri jasa keuangan, fungsi dan tugas lembaga keuangan.
Lestari mendorong penguatan sistem pendidikan nasional secara menyeluruh, sehingga tercipta ekosistem pendidikan yang sehat bagi semua pihak terkait.
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengingatkan tentang hakikat pendidikan kepada 500-an peserta luring pelatihan pembelajaran mendalam.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sumber daya manusia (SDM) nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved