Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Survei BI: Pelaku UMKM di Jabar hanya 12,5% yang Bertahan saat Pandemi

Naviandri
01/2/2022 11:25
Survei BI: Pelaku UMKM di Jabar hanya 12,5% yang Bertahan saat Pandemi
ekerja menyelesaikan pembuatan tas berbahan kulit sintetis di Lingkungan Aboh, Kelurahan Sukamulya, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (18(Ant/Adeng Bustomi)

SURVEI Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat (Jabar) pada tahun 2020 menyebutkan, hanya sekitar 12,5 UMKM yang tidak terdampak pandemi secara ekonomi dan hanya 27,6 persen diantaranya yang mampu meningkatkan penjualan. Kondisi ini tentu mnejadi tantangan tersendiri untuk melakukan pengembangan UMKM ke depan.

Demikian disampaikan Kepala Perwakilan BI Jabar, Herwanto pada acara Diseminasi hasil penelitian komiditas/produk/jenis usaha (KJPU) unggulan UMKM Provinsi Jabar, di Bandung, kemarin.

UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional dilihat dari dominasi jumlah unit usaha yang mencapai 64,2 juta unit atau 99,99 persen dari total unit usaha. UMKM juga mempuanyai kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja 97,02 persen, PDB 61,07 persen dan kontribusi ekspor 14,4 persen.

"Di satu sisi kita sadari juga bahwa potensi ekonomi lokal sngat besar dan beragam. Hal ini tentu saja menuntut strategi pengembangan UMKM yang lebih difokuskan pada komoditas atau produk jenis usaha unggulan daerah yang prioritas untuk dikembangkan," ujarnya.

Menurut Herwanto, penelitian KJPU secara nasional bertujuan untuk memperoleh informasi KJPU yang dapat diterapkan pengembangannya di seluruh wilayah Indonesia yang dapat mendorong pemulihan ekonomi.

Khusus di Wilayah Jabar hasil KJPU ini juga menampilkan hasil KJPU yang dimiliki Jabar secara alami (endoment). Selain itu hasil kajian juga memberikan gambaran mengenai posisi KJPU yang telah menerapkan teknologi atau digitalisasi dan memiliki daya saing guna mendukung ekspor.

"Hasil KJPU ini juga akan menjadi sejalan dengan rekomendasi mengenai lima kunci pemulihan ekonomi Jabar yang kami gaungkan sejak awal pandemi 2020. Khususnya rekomendasi ke tiga yaitu mendorong dari sisi supply dengan cara mendorong kinerja dari berbagai sektor ekonomi dalam membangkitkan UMKM," jelasnya.

Dalam rangka pengembangan UMKM, kata Herwanto, untuk mengetahui prioritas komoditas produk unggulan di daerah, BI sejak lama telah mengembangkan penelitian Baseline Economic Survey (BLS). Dan KJPU juga difokuskan pada usaha mikro, usaha kecil dan menengah yang merupakan pelaku mayoritas di daerah.

Penelitian KJPU unggulan UMKM yang dilaksanakan setiap 5tahun ini diharapan dapat menjadi salah satu refrensi dalam pengembangan UMKM Unggulan atau UMKM potnesial di Jabar, setidaknya untuk 5 tahun ke depan hingga menjadi UMKM juara.

"Dalam kurun waktu lebih dari 6 bulan terkahir, BI Perwailan Jabar bekerjasama dengan Yayasan Berka Semi Strategika melakukan Penyusunan peneltian KJPU ungula UMKM di Jabar tahun 2021, dengan ruang lingkup mencangkup 27 kabupaten/kota dan 627 kecamatan," lanjutnya.

Tujuannya jelas Herwanto untuk mengenal dan memahami profil daerah, profil UMKM termasuk didalamnya sektor pendorong dan penghambat dalam pengembangan usaha serta serta perkembangan kredit UMKM. Memberikan informai KJPU unggulan yang perlu mendapatkan prioritas untuk dikembangkan. Memberikan informasi mengenai KJPU unggulan serta permasalahan yang tibul masing-masing sektor dan lintas sektor dan memberikan informasi KJPU potensial yaitu KJPU yang saat ini belum menjadi unggulan, namun memiliki potensi menjadi KJPU unggulan di masa datang apabila mendapatkan kebijakan tertentu.

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jabar, Rahmat Hidayat Djati, S.IP mengapresiasi atas diselenggarakannya Diseminasi tentang Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM Jabar  yang dilakukan oleh BI Perwakilan Jabar.

"Kami mengharapkan dari hasil penelitian tentang produk unggulan UMKM di Jabar bisa menjadi rujukan dalam rangka penguatan UMKM di Jabar dan mendorong kepada seluruh stakeholder terutama Pemprov Jabar  dan perbankan untuk bisa menemani kebangkitan UMKM setelah 2 tahun terimbas dengan adanya pandemi Covid-19," lanjutnya. (OL-13)

Baca Juga: Polisi Bekuk Pemeras dan Pemerkosa Anak di bawah Umur



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya