Dialog, Upaya Terbaik Menciptakan Kedamaian di Papua

Bayu Anggoro
18/1/2022 08:40
Dialog, Upaya Terbaik Menciptakan Kedamaian di Papua
Masyarakat Papua melakukan upacara bakar batu di lapangan Hawai, Sentani, Papua, sebagai tanda perdamaian.(ANTARA FOTO/ Gusti Tanati)


DIALOG diyakini menjadi solusi terbaik dalam penanganan isu separatis Papua. Sementara pendekatan militer dianggap tidak efektif apalagi jika
sampai menimbulkan korban.

Hal ini disampaikan Uskup Agung Anton Bal, dalam siaran pers yang
diterima, Selasa (18/1).

Menurut dia, pihaknya bersama uskup di Papua dan sekitarnya mengimbau agar mengedepankan dialog dalam mengatasi persoalan Papua.

"Kami tersentuh oleh seruan para pemimpin umat Nasrani di Papua Barat.
Untuk kemanusiaan, keadilan, kebenaran, dan keselamatan," ujar Uskup
Agung Anton Bal.

Dia kembali menegaskan pentingnya dialog guna mengatasi konflik Papua.
"Solusi terbaik bagi isu Papua hanyalah dialog dan bukan kesepakatan
internasional apalagi aksi militer," ujarnya.

Terlebih, dia meyakini, tidak ada kesepakatan internasional, inisiatif
legislatif, proses, dan apalagi aksi militer yang dapat membawa
perdamaian dan harmoni. "Perdamaian bisa dicapai dari hasil sikap
rendah hati dan mendengarkan semua pihak," tambahnya.

Menyikapi hal tersebut, pengamat resolusi konflik, Acmadi, mengatakan,
pernyataan tersebut sejalan dengan pernyataan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menegaskan pendekatan silaturahim atau dialog dalam menyelesaikan konflik di Papua sangat penting untuk direalisasikan.

Dosen resolusi konflik di beberapa perguruan tinggi tersebut juga mengutip pernyataan Ma'ruf Amin yang menyatakan tidak setuju apabila pemerintah pusat hanya membangun Papua dengan menggunakan pendekatan keamanan yang justru hanya menjadi sasaran pengrusakan.

"Kami berharap semua stakeholder berkomitmen untuk mengedepankan
pendekatan dialog di dalam menyelesaiakan isu Papua. Sebab pendekatan kekerasan, seperti pendekatan militer sudah banyak menimbulkan korban
jiwa di kedua belah pihak," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya