Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Omicron Naik Pesat, Menkes : Jangan Sampai Bobol Masuk ke Indonesia

Dwi Apriani
05/1/2022 13:55
Omicron Naik Pesat, Menkes : Jangan Sampai Bobol Masuk ke Indonesia
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan gedung pelayanan A RSUP Dr Rivai Abdullah Palembang, Rabu (5/1/2022).(MI/Dwi Apriani)

KONDISI  pertambahan kasus Covid-19 varian Omicron kini makin terdeteksi meningkat di Indonesia. Hal itu juga diungkapkan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan gedung pelayanan A RSUP Dr Rivai Abdullah Palembang, Rabu (5/1/2022).

Ia mengungkapkan, memang saat ini jumlah masyarakat yang terdeteksi Omicron terus bertambah. Bahkan berdasarkan data, sudah ada sebanyak 250 kasus yang ditemukan di Tanah Air. ''Omicron memang lumayan naik angkanya. Kemarin (Selasa) totalnya sudah diangka 250 kasus. Bahkan per hari kemarin saja ada penambahan 92 kasus,'' ucap Budi.

Diakuinya, semua kasus Omicron yang terdeteksi masuk ke Indonesia ini lantaran adanya kedatangan dari luar negeri. ''Semuanya dari kedatangan dari luar negeri,'' kata dia.

Budi menjelaskan, dengan terdeteksinya virus varian baru itulah maka karantina terhadap pendatang dari luar negeri wajib dilakukan. Hal ini sebagai upaya agar virus tersebut tidak menyebar luas di Indonesia. ''Bagusnya terdeketsi (langsung) di karantina,'' ungkapnya. Karantina tersebut juga menjadi kunci agar mata rantai penyebaran Omicron ini bisa diputus.

Menurut Budi, upaya dan langkah awal yang dilakukan pemerintah di Indonesia sudah lebih baik dari negara lain. Sehingga Omicron yang sudah menyebar luas di seluruh negara di dunia dapat dicegah masuk di Indonesia.

''Karena Indonesia relatif baik dibanding luar negeri. Yang utama dan nomor satu antisipasinya yakni kita harus jaga jangan sampai bobol masuk ke dalam (Indonesia),'' jelasnya. 

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan melandainya kasus Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir merupakan bukti keseriusan pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi pandemi. ''Prokes harus tetap dipertahankan, meski saat ini kondisinya melandai tetap jangan lalai. Lebih mencegah daripada mengobati. Terlebih ada varian baru Omicron,'' jelasnya.

Ia mengingatkan, virus varian baru Omicron diketahui memiliki daya tular lebih cepat dari varian Delta yang sempat melanda Sumsel. Menurutnya upaya beberapa waktu terakhir dapat rusak jika pencegahan tidak dilakukan maksimal.

''Kita tidak tahu sistem pertukaran udara lewat airborne atau droplet, jadi lebih baik mencegah. Jangan sampai Sumsel yang termasuk kasus Covid-19 nya terkendali bahkan yang terbaik bisa rusak karena ada klaster baru,'' tutup dia. (DW/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya