Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

PTM 100 Persen di Sumsel Belum Maksimal

Dwi Apriani
05/1/2022 19:39
PTM 100 Persen di Sumsel Belum Maksimal
PTM di Sumsel.(ANTARA)

PEMERINTAH Provinsi Sumatera Selatan telah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Namun, pelaksanaan itu belum maksimal karena masih banyak siswa memilih belajar secara daring.

"Izin orang tua menjadi alasan belum terealisasinya sekolah tatap muka tahun ini, meski kapasitasnya sudah 100 persen," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Riza Pahlevi.

Ia menjelaskan, kebijakan PTM 100 persen pada umumnya disambut baik oleh siswa dan wali murid. Hanya saja di beberapa daerah masih ada kekhawatiran orang tua dan menahan diri agar sang anak tidak mengikuti PTM, salah satunya di Kota Palembang. "Mereka khawatir, selama masih ada Covid-19 dan statusnya belum dicabut Presiden maka lebih baik anaknya tetap di rumah daripada tertular korona," jelasnya.

Menyikapi situasi itu, Riza mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan sekolah-sekolah terkait untuk tetap memberikan fasilitas belajar daring bagi mereka yang belum bisa hadir secara langsung.

"Dipastikan sekolah tetap memberikan layanan daring kepada siswanya, karena di Palembang misalnya dari sebanyak 36 murid dalam kelas yang mengikuti PTM mungkin baru 18 sampai 20 orang," Jelasnya.

Saat ini serapan vaksinasi kepada tenaga pengajar dan siswa jumlahnya sudah sebesar 80 sampai 85 persen untuk masing-masing dari dua kelompok ini.

"Kita juga secara bertahap mewajibkan penggunaan aplikasi peduli lindungi untuk masuk ke sekolah, jadi kalau soal siswa mau masuk atau daring itu adalah kesepakatan sekolah dan wali murid kita hanya memberikan imbauan," ungkapnya.

Ia berharap agar dengan adanya kesempatan belajar langsung ini pelaku pendidikan bisa lebih peduli lagi dengan kondisi sekitar dengan tetap menjaga protokol kesehatan, jangan sampai menambah kasus dan menciptakan klaster baru.

"Kita kan sudah sama-sama merasakan sulitnya mendidik murid, terlebih orang tua. Jadi kesempatan ini dapat dilakukan dengan sadar dan saling menjaga," tandasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik