Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lima Ekor Harimau di Muara Merang Terpantau Aman di Kawasan Konservasi

Dwi Apriani
30/12/2021 13:35
Lima Ekor Harimau di Muara Merang Terpantau Aman di Kawasan Konservasi
Tim konservasi saat mengecek kamera trap di kawasan hutan konservasi di Muara Merang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, Kamis (30/12/2021)(MI/Dwi Apriani)

ABIMANYU, Metia dan Rolf menjadi salah satu penghuni tetap di kawasan konservasi Muara Merang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel. Mereka adalah beberapa diantara harimau Sumatra yang sudah dinamai oleh tim konservasi yang ada di kawasan konservasi KPHP Muara Merang.

Mereka terpantau dari kamera trap yang dipasang di enam titik lokasi di kawasan konservasi tersebut. Selain tiga ekor harimau itu juga ada terpantau dua ekor anak harimau yang diperkirakan usianya 2 tahun dan 6 tahun.

Habitat yang ditinggali harimau-harimau ini merupakan hutan dengan beragam vegetasi di dalamnya. Mulai dari meranti, pulai rawa, jelutung, balam, kempas, durian hingga gaharu. Pakannya juga masih terjaga dan alami, sehingga membuat ekosistemnya terlindungi dan belum ada laporan adanya konflik dengan manusia di kawasan tersebut. Apalagi jarak dengan pemukiman penduduk cukup jauh, lebih dari 10 kilometer.

"Kita selalu konsisten memantau pergerakan harimau-harimau ini. Bahkan tiga harimau diantaranya sudah kita tandai dan beri nama sesuai dengan ciri khas belangnya. Ada Abimanyu, Metia dan juga Rolf. Dari kamera trap yang kita pasang di enam lokasi pun terpantau ada dua anak harimauyang usianya 2 tahun dan 6 tahun, tapi kita belum bisa memastikan apakah dua anak harimau ini lahir dari ketiga harimau yang sudah diidentifikasi tersebut," jelas Forest Sustainablelity Head PT Rimba Hutani Mas (RHM), Bambang Abimanyu, Kamis (30/12/2021).

Ia menjelaskan, habitat harimau ini berada di kawasan konservasi Merang yang luasannya 18.000 hektar. Kawasan ini juga masuk dalam area TN Sembilang dan Merbak Dangku. "Di kawasan konservasi ini juga masih terjaga habitat fauna dan flora asli, diantaranya buaya senyulong," ucapnya.

Namun sebagai upaya menjaga kelangsungan hidup hewan tersebut, tim konservasi selalu rutin melakukan patroli keliling kawasan hutan, sosialisasi kepada masyarakat sekitar dan juga aktif melakukan sisir jerat.

"Sisir jerat sudah kita lakukan sejak 2016 lalu, dan alhamdulillah kita belum menemukan adanya upaya nakal dari orang tak bertanggung jawab atau perburuan liar di area konservasi itu. Kita belum pernah menemukan perangkap harimau. Kegiatan ini berkolaborasi juga dengan TN Sembilang dan berbagai pihak yang mendukung pelestarian hewan dilindungi," jelasnya.

Ia tak menampik bisa saja ada lebih dari lima ekor harimau di kawasan konservasi tersebut. Sebab pihaknya menemukan adanya harimau yang tertangkap kamera trap namun corak belangnya tak terlihat karena kondisi sudah malam.

"Kita rutin mengecek hasil kamera trap tiap 40 hari sekali. Dan kita pernah menemukan ada harimau terpantau kamera namun corak belangnya kabur (tak terlihat) karena malam hari. Sehingga bisa saja harimau yang tertangkap kamera trap itu bukan Abimanyu, Metia ataupun Rolf," beber dia.

Sebagai  upaya mengurangi konflik dengan harimau itu, pihaknya pun selalu aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat umum ataupun kepada masyarakat peduli api ataupun masyarakat peduli restorasi untuk tidak beraktivitas di area konservasi pada pagi atau sore hari. Ini dikarenakan pada waktu-waktu tersebut harimau selalu melakukan jelajah atau aktivitasnya.

"Tapi masyarakat setempat paham dan mengerti untuk tidak melakukan aktivitas di jam-jam yang sering menjadi aktivitas harimau. Ada beberapa masyarakat yang sering bertemu dengan harimau, namun mereka sudah mengetahui bagaimana cara agar tidak menjadi sasaran harimau," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Paska Karhutla Warga Hijaukan Kawasan Lindung di Muara Merang

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya