Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SEDIKITNYA 25 difabel asal Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mendapat pelatihan kewirausahaan, membuat panganan dari bahan Mete. Diharapkan kemampuan tersebut menjadi modal utama para Difabel menata ekonomi secara mandiri.
Pelatihan pembuatan kue kering kacang mete bagi para Difabel tersebut digagas Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, bekerjasama dengan delapan mahasiswa asal Flores Timur dari berbagai Universitas di Indonesia. Para mahasiswa itu tergabung dalam tim Pejuang Muda Flores Timur.
"Kegiatan ini memberi inspirasi dan menambah semangat untuk lebih maju dan berani dalam berwirausaha serta mandiri secara ekonomi walau memiliki keterbatasan secara fisik," ujar Luthfi Ahmad Sabilli, koordinator Tim Pejuang Muda Kabupaten Flores Timur, Kamis (16/12). Luthfi merupakan mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITENAS), Bandung.
Sayangnya, kegiatan yang berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Flores Timur ini sempat terhenti akibat gempa. Semua peserta kaget akibat gempa dan berlari keluar ruangan.
"Kami agak kesulitan dalam memobilisasi peserta difabel karena aulanya sudah lama dengan kondisi rusak, serta bangunan yang tidak ramah untuk para difabel, kegiatan dilanjutkan di luar ruang terbuka, peserta tetap tenang dan antusias, namun ada beberapa peserta yang masih cemas," ujar Luthfi.
Sementara itu, Petronela Tokan, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial anak dan Lansia yang juga menjadi instruktur pembuatan kue kering menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bagus namun sangat singkat waktunya, karena adanya gempa.
"Diharapkan para peserta dapat mahir dalam membuat kue kering mente walau waktunya singkat dan diikuti gempa susulan. Keterampilan seperti inilah yang dibutuhkan kaum difabel untuk dapat berwirausaha menata ekonomi mereka," ujar Petronela.
Dari stasiun Geofisika Sumba Timur, meminta warga tidak panik dengan adanya gempa susulan yang terjadi terus menerus. Warga tetap waspada namun tidak panik berlebihan dan memantau informasi dari media massa dan lembaga resmi yang terpercaya. (OL-13)
Baca Juga: Hari Pertama Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Di Ibukota Lancar
Ibadah Jumat Agung berlangsung di 9.000 gereja yang tersebar di seluruh NTT.
USKUP Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta menyukseskan pelaksanaan Semana Santa 2025.
SEBUAH kapal yang membawa BBM Pertamina terbakar di Pelabuhan Laut Larantuka, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ratusan umat Katolik Santo Markus Waimana satu berkumpul untuk merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih di Gereja Santo Markus Waimana satu, Larantuka, NTT.
Oknum polisi di Flores Timur Melakukan Kekerasan Terhadap Dua Anak Buah Kapal karena Masalah Kembalian Uang Sebesar Rp25 ribu
Merayakan HUT Ikahi, Pengadilan Negeri Larantuka dan Sekretaris Pengadilan Agama Larantuka memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada masyarakat di pelosok Kabupaten Flores Timur.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Kondisi lesunya ekonomi yang melanda masyarakat Flotim dan kondisi bencana erupsi gunung Lewotobi laki-laki yang terjadi belum lama ini.
Menteri Imigrasi dan Pemberdayaan Masyarakat Agus Adrianto mengatakan bantuan dikirimkan berupa 25 ton beras, 200 dus susu formula, 12.500 bungkus mie instan, 7.500 bungkus mie instan.
Dua bayi yang diberi nama Gibran di Posko Pengungsian Kobasoma, Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Bima mengatakan pihaknya akan mengunjungi Flores Timur pada akhir pekan ini untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu di 29 TPS tersebut.
ALUMNI dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya/UAJ) kembali proaktif membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved