Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kota Sukabumi Level 1, Warga Diminta Tetap Terapkan Prokes Ketat

Benny Bastiandy
15/12/2021 20:07
Kota Sukabumi Level 1, Warga Diminta Tetap Terapkan Prokes Ketat
Ilustrasi(ANTARA)

UPAYA akselerasi vaksinasi covid-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat, berbuah hasil maksimal. Saat ini, Kota Mochi itu berada pada PPKM level 1 menyusul indikator cakupan vaksinasi yang mencapai target.

"Alhamdulillah, sekarang Kota Sukabumi sudah berada pada PPKM level 1," ucap Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Rabu (15/12).

Penetapan PPKM level 1 mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 67/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa-Bali. Kebijakan aturan Inmendagri berlaku mulai 14 Desember 2021-3 Januari 2022. "Ada beberapa indikator penilaian yang menetapkan Kota Sukabumi jadi level 1," sebut Fahmi.

Indikator itu diantaranya kapasitas respons, laju penularan, dan capaian vaksinasi covid-19. Kapasitas respons meliputi 3T yakni testing, tracking, dan treatment yang dinilai sudah memadai. Pun laju penularan kasus konfirmasi covid-19 di Kota Sukabumi yang cenderung terus turun, tingkat kematian kurun dua pekan terakhir nol kasus, serta keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang nol kasus.

"Untuk capaian vaksinasi, secara keseluruhan, dosis kesatu di Kota Sukabumi sudah mencapai 93,33% dan cakupan vaksinasi lansia di kisaran 60,73%," jelasnya.

Di Jawa Barat, selain Kota Sukabumi, daerah lainnya yang pada periode kali ini berada pada level 1 yakni Kota Cirebon, Kota Bogor, Kabupaten Pangandaran, Kota Depok, Kota Banjar, dan Kabupaten Bekasi. Keberhasilan Kota Sukabumi masuk pada PPKM level 1 tentu berkat kerja keras semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Namun Fahmi mengingatkan masyarakat tak menyikapi PPKM level 1 ini dengan tidak mematuhi aturan protokol kesehatan covid-19. Fahmi meminta masyarakat tidak kendor menerapkan disiplin prokes secara ketat.

"Kami juga sambil terus mendorong vaksinasi dosis lengkap bagi masyarakat. Pada prinsipnya, momentum ini malahan harus jadi upaya mengingatkan masyarakat agar tak lengah dengan prokes, terutama pemakaian masker saat beraktivitas di luar rumah," tegas Fahmi.

Menjelang Natal dan Tahun Baru, Fahmi juga mengajak masyarakat bisa mencegah terjadinya lonjakan kasus covid-19. Salah satu upayanya bisa dilakukan dengan tidak merayakan berlebih malam pergantian tahun serta tetap menerapkan prokes ketat.

"Kami bersama Forkopimda tentu akan melakukan upaya pengetatan saat libur Nataru. Ini untuk mencegah potensi terjadinya lonjakan penularan kasus baru covid-19, sebab pandemi belum berakhir," tegasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Lulis Delawati, menambahkan sampai sekarang layanan vaksinasi masih terus dilakukan. Kurun beberapa waktu terakhir, layanan vaksinasi dilakukan dengan cara mendatangi langsung warga alias door to door. "Layanan ini untuk menyisir warga yang belum divaksin, terutama kalangan lansia," terang Lulis.

Lulis pun meminta warga tak kendor menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas. Utamanya memakai masker, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan. "Jangan bereuforia meskipun saat ini Kota Sukabumi berada pada PPKM level 1," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya