Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR menggenangi empat desa di Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (3/12). Empat desa itu ialah Blega, Kajjan, Nyor Manis, dan Karang Panasan.
Banjir terjadi akibat luapan air Kali Blega setelah terjadi hujan lebat di kawasan hulu. Luapan air mulai terjadi sejak Jumat pagi dan menggenangi jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Bangkalan dengan Sampang hingga mencapai 50 sentimeter.
Genangan itu semakin meluas dan menggenangi sejunlah perkantoran, tempat ibadah, dan gedung sekolah.
Berdasar data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sebanyak 51 hektare sawah dan 2.172 rumah warga di empat desa tersebut terdampak peristiwa tersebut.
Mutiah, warga Desa Blega, mengatakan, sejak pagi sudah ada peringatan dari BPBD dan pihak kecamatan tentang kemungkinan akan terjadinya banjir melalui pesan berantai dan pengeras suara di masjid dan musala. "Tapi kami tidak menduga akan besar seperti ini," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, Rizal Moris, mengatakan sejauh ini belum ada data kerusakan akibat banjir tersebut. Namun, timnya bersama tim dari Polres, Kodim, dan pemerintahan desa terdampak masih melakukan pendataan.
Baca juga: Banjir Rob Rendam Dua Kabupaten di Pesisir Timur Jambi
"Kami masih mendata. Namun untuk desa terdampak, hanya empat desa," katanya.
Meski belum ada warga yang mengungsi, pihaknya menyiapkan lokasi mengungsian tidak jauh dari Pasar Induk Blega. Dua dapur umum juga disiapkan untuk bantuan makanan bagi warga terdampak. Selain di Blega, banjir terjadi di Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang. (OL-14)
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved