Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara memasang dua kandang jebak di dua desa di Kabupaten Padanglawas. Perangkap ini untuk menangkap dua individu Harimau Sumatra yang diduga berkeliaran di kawasan hutan di dua desa tersebut.
Kandang jebak masing-masing dipasang di Desa Huta Bargot, pada Minggu (28/11) dan di Desa Pagaranbira Jae pada Selasa (30/11).
"Pemasangan kandang jebak ini untuk menghindari terjadinya konflik Harimau Sumatra dengan warga," ujar Plt. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Irzal Azhar, saat dikonfirmasi, Selasa (30/11).
Dia menjelaskan, pada akhir Oktober hingga awal November lalu pernah terlihat dua individu Harimau Sumatra di Desa Siraisan, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas. Ketika itu dilakukan penghalauan/pengusiran dengan menggunakan jenduman dan mercon. Dilanjutkan dengan upaya pencarian.
Namun pada 6 November pencarian dihentikan karena tidak terdeteksi lagi jejak individu harimau bernama latin Panthera tigris sumatrae itu.
Tiga hari lalu muncul lagi jejak Harimau Sumatra, tidak jauh dari kawasan sebelumnya. Bahkan kali ini mereka menampakkan diri sehingga meresahkan warga setempat.
Setelah menerima laporan tersebut Tim Seksi Konservasi Wilayah VI Kota Pinang segera menuju Desa Siraisan, pada Sabtu (27/11). Dan setelah tiba, tim kemudian berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta para pemangku kewenangan terkait.
Informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkan bahwa individu harimau sering berkeliaran di sekitar Desa Siraisan, Desa Hutabargot, Desa Pagaranbira Jae dan Desa Siundol Julu.
Kehadiran mereka ditandai dengan jejak-jejak kaki. Bahkan sejumlah warga mengaku melihat langsung satwa dimaksud pada Kamis (25/11).
Individu harimau yang berkeliaran diperkirakan memiliki panjang hingga dua meter dan tinggi sepinggang orang dewasa.
Namun individu harimau tersebut berjalan lamban dan terlihat kurus. Diduga harimau dalam kondisi sakit. Selain itu feses (kotoran) harimau terlihat berceceran di sekitar Desa Huta Bargot.
Feses terlihat tidak normal sehingga diduga harimau dalam kondisi mencret. Dari feses tersebut diperkirakan harimau memakan tanah dan mengindikasikan harimau dalam keadaan sakit.
Sebelum kandang jebak, BBKSDA Sumut juga sudah memasang 'kamera trap' di Desa Huta Bargot dan sempat juga terpantau satu individu harimau sedang berjalan normal, tetapi dalam kondisi badan kurus.
Untuk menghindari terjadinya konflik dan hal-hal yang tidak diinginkan, BBKSDA pun memutuskan memasang kandang jebak. Hal itu juga berdasarkan permintaan pemerintah daerah dan masyarakat.
Meskipun kandang jebak sudah dipasang, tetapi Irzal mengingatkan warga setempat untuk tetap berhati-hati dalam beraktivitas. Dan kalaupun terpaksa melakukan aktivitas di luar rumah, sebaiknya tidak dilakukan seorang diri. (YP/OL-10)
Harimau Sumatra merupakan satwa dilindungi di Indonesia berdasarkan UU nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
Penyebabnya adalah harimau Sumatra merasa lebih rileks selama tidak ada pengunjung. Di habitat aslinya, harimau Sumatra merupakan hewan soliter yang selalu sendirian dalam kehidupannya.
Kedua satwa tersebut kini telah dinyatakan pulih meski masih dalam pemantauan atau observasi dari Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Distamhut Provinsi DKI Jakarta.
Seekor bayi harimau Sumatra, spesies yang terancam punah, lahir di kebun binatang Polandia, Jumat (24/7).
Harimau Sumatra hanya ditemukan di petak-petak hutan di Pulau Sumatra Indonesia.
Anak pasangan Tila dan Kasih lahir pada Januari dan menghabiskan 3 bulan pertama di area khusus, bermain tanpa henti bersama kedua orangtuanya.
Dengan bergulirnya kembali kompetisi BRI Liga 1, perseroan optimistis, dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.
BRI Liga 1 sukses digelar dengan penerapan bubble to bubble disertai penerapan protokol kesehatan (prokes) yang disiplin.
Dengan Rp300.000 nett per orang, Fraya Restaurant juga akan menyediakan pilihan hidangan penutup, salah satunya adalah Es Oyen, yang akan disajikan secara langsung.
Transformasi Digital Indonesia: Disusun dalam Rencana Strategis Transformasi Digital 2020-2024
Rekrutmen Calon Anggota Komisi Informasi Pusat Periode 2021-2025
OJK Jaga Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Dukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved