Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR lebih dari sepekan merendam Kota Pekalongan, Jawa tengah, mengakibatkan ribuan perajin dan usaha batik kelimpungan. Tercatat 214 warga masih bertahan di lima lokasi pengungsian karena rumahnya terendam banjir dan belum dapat ditempati.
Pemantauan Media Indonesia Senin (29/11) banjir melanda Kota Pekalongan belum menunjukkan gejala akan surut dalam waktu singkat, beberapa wilayah masih terendam dengan ketinggian air 20-70 centimeter akibat hujan yang masih mengguyur kawasan itu dan air laut pasang (rob).
Lebih dari sepekan banjir merendam ribuan rumah warga di Kecamatan Pekalongan Timur, Barat dan Utara hingga hampir setengah wilayah Kota Pekalonga terendam, bahkan hingga saat ini masih 214 warga bertahan di lima lokasi pengungsian seperti Aula Kelurahan Degayu 24 jiwa, Kelurahan Kraton Kidul 65 jiwa, Musholat Al Hikmah Kelurahan Pasir Kraton Keramat 20 jiwa, Mushola Rodhatul Tolibin Kelurahan Pasir Kraton Keramat 16 orang dan Aula Kecamatan Pekalongan Barat 89 jiwa.
"Jumlah warga mengungsi akibat banjir itu meningkat dari sebelumnya sebanyak 175 orang, kita penuhi seluruh kebutuhan dasar pengungsi baik logistik maupun obat-obatan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekalongan Dimas Arga Yuda.
Sementara itu dampak banjir yang tidak kunjung surut di beberapa wilayah tersebut, ribuan perajin dan pengusaha batik kelimpungan, karena usaha batik yang menjadi andalan utama warga daerah ini tidak dapat berproduksi penjualan merosot tajam. "Kami tidak dapat berkarya karena tempat kerja tergenang banjir," ujar Usyanah,43, perajin batik di Medoho, Kota Pekalongan.
Selain tidak dapat berproduksi karena sulit mengeringkan akibat hujan masih mengguyur daerah ini, ungkap Soni, 50, pengusaha batik di Pekalongan juga tertekan karena pemasaran produk batik merosot tajam.
"Pesanan dari luar daerah anjlok karena penurunan jumlah pembeli, sedangkan di sini toko dan ruang pamer tidak ada pengunjung," imbuhnya.
Menghadapi kondisi ini, lanjut Soni, para pengusaha hanya bisa pasrah menunggu situasi membaik, karena sebelum banjir sumber hidup sebagian warga Pekalongan ini terpuruk dilanda badai covid-19, daerah penasaran seperti Bali, Jakarta dan Sumatera berhenti beroperasi bahkan pesanan dari luar negeri juga terhenti. (OL-13)
Baca Juga: Vaksinasi di Simalungun Terus Digencarkan Sebelum Nataru
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
Melalui pemberian keterampilan praktis, wawasan bisnis tajam, dan akses tanpa batas ke pasar global, SheHacks menjadi tonggak penting dalam mempercepat inklusivitas gender.
Di era digital saat ini, Google Business Profile (GBP) menjadi salah satu aset digital paling vital bagi pelaku usaha – baik skala kecil, menengah, maupun besar.
Pengusaha muda Victor Herryanto secara resmi mengembalikan formulir pencalonan sebagai Calon Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jakarta Utara periode 2025–2028.
KOPERASI diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), kewirausahaan, penyediaan fasilitas modal kerja, dan pendampingan pengembangan usaha.
KETUA Fraksi Golkar M. Sarmuji menyebut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia diserang oleh pengusaha 'hitam' yang merasa dirugikan oleh kebijakannya. Itu berkaitan dengan tambang nikel di Raja Ampat
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Bangunan ini telah bertransformasi menjadi banyak tempat di antaranya tempat tinggal dokter gigi pertama Indonesia dan sekarang hadir sebagai restoran Bunga Rampai
Melalui program Desa BRILiaN, BRI mendukung pengembangan UMKM Batik Parang Kaliurang di Sleman.
Motif Wakaroros bukan sekadar corak estetis. Ia adalah narasi visual masyarakat Dayak Basap, suku adat yang hidup berdampingan dengan rimba Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Dengan tagline produk “When Art Meets Performance”, laptop ini tidak hanya unggul secara teknologi tetapi juga membawa identitas budaya dalam perangkat modern.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved