Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

BPBD Cianjur Waspadai Pohon Tumbang, Puting Beliung, dan Gelombang Tinggi

Benny Bastiandy
28/11/2021 21:50
BPBD Cianjur Waspadai Pohon Tumbang, Puting Beliung, dan Gelombang Tinggi
Ilustrasi(ANTARA)

ANGIN kencang menerjang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akhir-akhir ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pun mewaspadai berbagai potensi kebencanaan.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, menjelaskan berdasarkan prakiraan BMKG, angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir di Kabupaten Cianjur dimungkinkan dampak siklon tropis Paddy dari Samudera Hindia. Kondisi itu cukup berdampak terhadap berbagai potensi bencana.

"Tak hanya potensi pohon tumbang dan angin puting beliung, tapi juga gelombang tinggi di perairan pantai selatan Kabupaten Cianjur," jelas Asep, Minggu (28/11).

Di Kabupaten Cianjur terdapat hampir 77 kilometer bentangan pesisir pantai selatan. Lokasinya terbentang di Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang, dan Cidaun.

"Kami imbau kepada nelayan di Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, serta Agrabinta, agar tak melaut sementara waktu apabila terjadi angin kencang dan gelombang tinggi seperti saat ini," ucap Asep.

Bagi masyarakat, lanjut Asep, kondisi angin kencang seperti ini perlu diwaspadai terjadinya kerawanan pohon tumbang serta angin puting beliung. Karena itu, BPBD pun mengimbau masyarakat, terutama pengendara mobil maupun sepeda motor tak memarkir kendaraan mereka di dekat pepohonan. "Dikhawatirkan terjadi pohon tumbang karena kecepatan angin cukup kuat," jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi yang berlaku sejak 25 Oktober 2021-31 Mei 2022. Penetapannya didasari berbagai pertimbangan, melihat kondisi cuaca saat ini dan intensitas kebencanaan.

Penetapan status kebencanaan itu menyikapi fenomena badai La Nina serta dinamika atmosfer yang mengakibatkan curah hujan meningkat 20%-30% dari biasanya. "Di Kabupaten Cianjur sendiri sudah terjadi beberapa kali bencana yang mengancam kehidupan bermasyarakat," kata Sekda Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah beberapa waktu lalu.

Mengamati tingginya potensi bencana saat ini, kata Cecep, maka dipandang perlu mengambil berbagai tindakan antisipatif sebagai upaya meminimalkan risiko. Berbagai upayanya harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan terpadu. "Kami sudah memerintahkan para camat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kerawanan bencana hidrometeorologi saat ini," jelas  Cecep. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik