Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Jawa Barat Bantu UMKM, Gulirkan Toko Pemasaran Blanjakeun

Bayu Anggoro
11/11/2021 00:10
Jawa Barat Bantu UMKM, Gulirkan Toko Pemasaran Blanjakeun
Pelaku UMKM di pabrik Kerupuk Pasundan, Depok, Jawa Barat(ANTARA/Asprilla Dwi Adha)


PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat terus mengupayakan penggunaan
produk lokal khususnya dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Salah satunya dengan menyediakan toko untuk pemasaran bernama
Blanjakeun.

Ketua Harian Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jabar, Ipong Witono, mengatakan, Blanjakeun diharapkan mampu membantu pemasaran produk UMKM yang terdampak pandemi covid-19. Seperti diketahui, pandemi selama dua tahun ini menurunkan kesempatan berusaha, termasuk UMKM.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, 87,5% UMKM
termasuk di Jawa Barat terdampak pandemi. Kondisi ini menyebabkan
banyaknya UMKM yang menurun kegiatan usahanya, hingga terhenti.

Untuk itu, upaya membantu UMKM terus dilakukan, termasuk di Jawa Barat. Program Blanjakeun sendiri berbeda dengan sistem yang digunakan supermarket.

Di Blanjakeun, pembayaran produk UMKM dilakukan di awal. "Produk UMKM
diborong, dibeli dulu, dengan anggaran KPED, lalu dijual di toko
Blanjakeun, baik secara online maupun offline," ujar Ipong, saat
peluncuran Blanjakeun di Toko Blanjakeun Bandung, Jawa Barat, Rabu
(10/11).

Kehadiran Blanjakeun, menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar Kusmana Hartadji, merupakan bentuk keberpihakan pemerintah
dalam mendukung pemasaran produk UMKM.

Kusmana, yang juga ketua Divisi UMKM dan Ekonomi Kreatif KPED Provinsi
Jabar, mengatakan, keberadaan Blanjakeun menjadi krusial sebagai hub
pemasaran produk UMKM Jabar. Pasalnya lebih banyaknya UMKM di kabupaten
dibandingkan perkotaan.

"Pada 2021, Divisi UMKM, Penerbitan, dan Ekonomi Kreatif merancang sebuah  hub pemasaran bekerja sama dengan koperasi. Pemilihan koperasi sebagai pengelola toko bertujuan untuk mendorong digitalitasi koperasi,
khususnya yang beranggotakan UMKM," paparnya.

Dengan demikian, kata dia, selain memperkuat UMKM, melalui program tersebut koperasi juga dapat terangkat, baik dari sisi pembukaan peluang pasar maupun akses digital.

UMKM yang terlibat di toko Blanjakeun saat ini sebanyak 200 orang,
terdiri dari pelaku usaha makanan yang berasal dari Bandung Raya,
Majalengka, Sumedang, Garut dan Purwakarta. Produk yang dipasarkan
terdiri dari aneka kripik, aneka kue kering, aneka sambal, aneka abon,
kuliner beku.

"Umur simpan makanan maksimal 7 hari, begitu juga dengan minuman kemasan dengan umur simpan maksimal 7 hari," katanya.

Untuk pemasaran, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan subsidi ongkos kirim untuk yang dikerjasamakan dengan PT Grabmart.

Bentuk subsidi ongkos kirim diberikan pada konsumen yang membeli produk
di Blanjakeun baik di aplikasi grab mart, maupun pengiriman produk (grab ekspres). Subsidi ongkos kirim yang diberikan adalah sebesar Rp5.000 untuk 10.000 pelanggan.

Produk UMKM yang dijual di Blanjakeun bisa diperoleh melalui apllikasi
Grab Mart, pembellian langsung di toko Blanjakeun, Bober Cafe di Jalan
LLRE Martadinata  No 123 Bandung, serta akun instagram @blanjakeun.id. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya