Seekor pesut ditemukan mati di sungai Mahakam, tepatnya di Dusun Kuyung, Desa Sembaban, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara (Kukar), Senin (8/11/2021). Bangkai pesut tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang kebetulan sedang berada di sungai dan langsung dievakusi untuk pemeriksaan.
Neni Yusnita, salah satu saksi mata menyebut, pesut yang mati berukuran besar dengan kondisi kulit yang sudah terkelupas. Diduga penyebab kematiannya karena setrum dan diperkirakan sudah mati selama dua hari. "Ditemukan jam 10 pagi, pesutnya besar dan kulitnya terkelupas," kata dia, Rabu (10/11).
Peneliti pesut dari Yayasan Konservasi (YK) Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), Danielle Kreb menyebut pesut yang mati bernama Musmus. Musmus merupakan betina dewasa yang berproduksi dengan baik dan melahirkan bayi-bayi pesut sebelumnya. Dia memiliki rahim yang besar seperti baru melahirkan tapi kosong. "Sedih sekali dengan kematian Musmus. Sebelumnya pada 5 November, ada bayi pesut juga yang mati dan kami beri nama Sahid. Kami masih mencurigai apakah Musmus dan sahid adalah induk dan bayinya," kata Danielle.
Dari pemeriksaan sementara, belum diketahui pasti penyebab kematian Musmus. Pasalnya, Danielle tidak menemukan adanya luka atau jaring di tubuh Musmus. Bahan makanan juga ada di perut Musmus juga sehingga dugaan kekurangan makan juga tidak dibenarkan. "Meskipun Musmus tidak memiliki gigi tersisa, tapi di perutnya ada udang dan ikan yang tersisa. Berdasarkan lapisan blubbernya yang sangat tebal, tidak ada indikasi bahwa dia memiliki kekurangan makanan," ujarnya.
Untuk itu, YK RASI dan petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim akan memeriksa kematian Musmus. Sebab, Danielle menemukan air di dalam paru-paru Musmus, indikasinya merupakan tanda tenggelam. Lebih lanjut, histopatologi dan analisis toksikologi akan dilakukan di laboratorium.
Diketahui, Musmus pertama kali ditemukan di Sungai Ratah pada tahun 2010. Setelah banjir besar di tahun 2012, Musmus kembali ke Sungai Mahakam. Pada 2017, Musmus melahirkan bayi pesut Bernama Rexy. "Kami akan memeriksa kembali penyebab kematiannya di laboratorium dan sekaligus menganalisa DNA Musmus dan Sahid yang ditemukan mati lebih dulu," pungkasnya. (OL-12)