Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SETIAP harinya, selain mengurus rumah serta keluarga, ibu-ibu rumah tangga di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), disibukkan dengan menanam dan merawat anakan bibit bambu, yang mereka tanam di pot yang diletakkan di depan rumah mereka masing-masing.
Tercatat ada sekitar 50 ibu rumah tangga yang tersebar di tiga desa yang ada di Kabupaten Sikka. Selain melakukan pembibitan anakan bambu, ibu-ibu rumah tangga itu juga sekaligus menjadi pelopor pelestarian bambu di Kabupaten Sikka yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTT dan Yayasan Bambu Lestari (YBL).
Koordinator Yayasan Bambu Lestari di Kabupaten Sikka, Yuyun Darti Baetal, kepada mediaindonesia.com, Jumat (5/11), mengatakan, saat ini, ia menargetkan 400 ribu pembibitan anakan bambu yang ditanam di wilayah Kabupaten Sikka.
Baca juga: Bupati Buleleng Serahkan Bantuan Motor Listrik untuk UMKM dari PLN
Hal itu dilakukan sebagai upaya pelestarian bambu di Kabupaten Sikka. Mengingat bambu ini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia saat ini.
Untuk menjawab itu, kata dia, pihaknya langsung merekrut 50 ibu rumah tangga, yang tersebar di tiga desa yakni Desa Umauta, yang berada di Kecamatan Bola, Desa Manubura di Kecamatan Nelle, dan Desa Du di Kecamatan Lela.
Mereka diberi tugas menjadi pelopor pelestarian bambu sekaligus bisa menghasilkan bibit bambu yang nantinya ditanam di wilayah Kabupaten Sikka.
Dia menambahkan satu ibu rumah tangga harus bisa menghasilkan 2.000 sampai 6.000 bibit anakan bambu. Selanjutnya, anakan bambu tersebut langsung dibeli dengan harga satu bibit anakan bambu dengan harga Rp2.500.
"Jadi yang pelopor ini ibu-ibu, mereka yang melakukan penanaman dan yang merawat juga mereka. Sehingga, bibit anakan bambu itu langsung kita beli. Kan program ini selain untuk penghijauan juga untuk mengurangi dampak pandemi covid-19 dengan memberikan penghasilan tambahan bagi ibu-ibu peserta program pembibitan itu," papar Yuyun.
Ia mengaku penanaman itu sudah dilakukan dari Mei 2021 sehingga hingga saat ini sudah ada 105 ribu bibit anakan bambu yang dihasilkan oleh mereka.
"Kan kita target 400 ribu bibit anakan bambu yang dihasilkan. Saat ini sudah ada 105 ribu bibit bambu yang dihasilkan mereka yang tersebar di tiga desa itu. Kita terus pacu mereka, sehingga target kita sebanyak 400 ribu bibit anakan bambu bisa tercapai," jelas Yuyun.
Dikatakan dia, selama ini, pihaknya terus memberikan pendampingan kepada para ibu-ibu rumah tangga ini karena mereka menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini mengingat pembibitan bambu ini menjadi pengalaman pertama bagi mereka.
Dikatakan dia, rencananya bibit anakan bambu itu akan dipindahkan lagi ke lokasi lahan kepompong untuk dibesarkan yang ada di Kecamatan Magepanda untuk dibesarkan bambu-bambu. Kemudian selanjutnya, bambu-bambu tersebut akan ditanam di wilayah-wilayah yang kritis dalam rangka merehabilitasi lahan kritis dan meningkatkan fungsi lingkungan di Kabupaten Sikka.
"Jadi ketika bambu itu besar kita akan pindahkan dan tanam kembali di wilayah Kabupaten Sikka," pungkas dia. (OL-1)
Asmindo akan menyelenggarakan pameran IFFINA+ 2025 pada 17-20 September 2025 mendatang di ICE BSD Tangerang.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Produk tisu ini merupakan inovasi pengembangan produk tisu yang terbuat dari serat pohon bambu alami yang ramah lingkungan.
CIREBON memiliki segudang potensi usaha yang terkenal, potensi usaha masyarakat yang dari Cirebon salah satunya potensi kerajinan yang berbahan dasar rotan.
Penggunaan material kayu dari sumber yang berkelanjutan merupakan bentuk toleransi dan adaptasi manusia terhadap perubahan iklim.
rumah adat Jawa Barat dengan karakteristik bentuk yang menjunjung unsur hewan dan tumbuhan serta menggunakan bahan alami sebagai simbol kesederhanaan
Kematian tragis ibu hamil Maria Yunita dan bayinya di Kabupaten Sikka, NTT, memicu kecaman keras dari masyarakat dan organisasi masyarakat sipil di wilayah tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka mendukung penuh pelaksanaan Festival Maumerelogia 5 yang akan berlangsung pada 15-24 Mei 2025.
Sebanyak empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual di balik kasus Hak Guna Usaha (HGU) Tanah Nangahale di Kecamatan Talibura, Kabupaen Sikka, dilaporkan ke Polda NTT.
SEJAK tanggal 25 Januari 2025 hingga hari ini, publik masih dikejutkan oleh drama tanah HGU Nangahale di Maumere, Kabupaten Sikka-Flores.
Gempa dan tsunami yang pernah melanda Teluk Maumere, Kabupaten Sikka pada 12 Desember 1992 silam masih menyisakan jejak geologi yang patut menjadi pembelajaran.
SEKTOR pariwisata sangat potensial untuk menambah pendapatan masyarakat serta meningkatkan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved