Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Selama Pandemi, Lamongan Surplus Beras 564 Ribu Ton

M Yakub
03/11/2021 20:05
Selama Pandemi, Lamongan Surplus Beras 564 Ribu Ton
Petani di Lamongan.(MI/M Yakub.)


PEMERINTAH Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyatakan produksi gabah daerah tersebut mencapai 1.172.965 ton gabah kering giling (gkg) atau setara 753.044 ton beras. Dengan demikian Lamongan mengalami surplus beras sebesar 564.139 ton.

"Iya kami bersyukur hasil panen cukup melimpah," kata Kabag Protokoler dan Komunikasi Lamongan, Arif Bachtiar, Rabu (3/11). Dengan produksi gabah sebanyak itu, kata dia, Kabupaten Lamongan menjadi kawasan penghasil padi/beras terbesar di Jawa Timur. 

Menurut dia, berdasarkan data Kabupaten Lamongan pada 2020 produksi padi sebesar 1.172.965 ton gabah kering giling (gkg) atau setara 753.044 ton beras. Dengan demikian, pada 2020 surplus beras di Kabupaten Lamongan sebesar 564.139 ton.

"Kabupaten Lamongan sebagai salah satu produsen beras terbesar di Jawa Timur dan nasional harus kita pertahankan dan mampu naik dari peringkat lima se-Indonesia," tambah Wabup Lamongan Abdul Rouf saat mengikuti panen raya petani binaan Pertani Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia di Desa Bojoasri Kalitengah Lamongan, Selasa (2/10).

Pemkab Lamongan juga bertekad untuk selalu menjaga ketersediaan dan kestabilan harga gabah/beras sekaligus meningkatkan kualitasnya sehingga tidak perlu ada impor beras. "Petani Lamongan semakin sejahtera demi kejayaan Lamongan yang berkeadilan," tambahnya.

Produksi padi Kabupaten Lamongan yang besar ini didukung oleh potensi wilayah dan luasan lahan pertanian. Lahan sawahnya seluas 87.990 hektare yang tersebar di 27 kecamatan.

Baca juga: Kota Malang Waspadai Potensi Gelombang Ketiga Covid-19

Wabup Rouf juga mengatakan ada faktor lain yang mendukung capaian produksi padi di Kabupaten Lamongan. Faktor tersebut yakni adanya inovasi terhadap budi daya tanaman padi dengan karakteristik wilayah yang beragam dari utara sampai selatan dan timur sampai barat. Hal ini memunculkan terobosan-terobosan baru dalam mendukung budi daya tanaman padi, di antaranya manajemen tanaman sehat serta padi hibrida di lahan kering/tadah hujan. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik